Om Hao Ceritakan Tragedi Jembatan Kranggan Temanggung

Channel Youtube Kisah Tanah Jawa, Kamis (16/7/2020), membahas beberapa peristiwa yang pernah terjadi di Jembatan Kranggan, Temanggung, Jateng.

Om Hao Ceritakan Tragedi Jembatan Kranggan Temanggung Tangkapan layar dari video unggahan channel Youtube Kisah Tanah Jawa, Kamis (16/7/2020). (Youtube-Kisah Tanah Jawa)

Semarangpos.com, TEMANGGUNG Channel Youtube Kisah Tanah Jawa, Kamis (16/7/2020), membahas beberapa peristiwa yang pernah terjadi di Jembatan Kranggan, Temanggung, Jawa Tengah. Tragedi tersebut berupa kecelakaan kereta, pemenggalan kepala manusia, dan sebagainya.

Kisah Tanah Jawa adalah kelompok yang melakukan penyelidikan mengenai sejarah, mitos, dan cerita mistis di tanah Jawa. Tim tersebut terdiri atas tiga orang, yaitu: Bonaventura D. Genta, Hari Kurniawan alias Om Hao, serta Mada Zidan alias Mbah K.J..

Om Hao memiliki bakat yang disebut sebagai retrokognisi. Kemampuan itu membuatnya dapat melihat kembali suatu peristiwa yang pernah terjadi pada masa lalu. Dalam konten bertajuk Sisa Tragedi Berdarah Jembatan Kranggan (Part 2), ia dan Genta berdiskusi tentang beberapa peristiwa yang pernah terjadi di sana.

Tegal Buka Lagi Wisata Kuliner Pasar Slumpring, Konsumen Wajib Unduh Aplikasi  

Jembatan Kranggan terletak berdampingan dengan jalur jalan Secang-Temanggung, Projo, Madureso, Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Om Hao mengungkapkan bahwa pada waktu pembuatannya terjadi hal-hal ganjil.

“Jadi seperti waktu pembuatan pondasi dalam, penggaliannya ya, itu sering waktu ditancapkan seperti pilarnya itu turun terus, jadi gak bisa stabil gitu Mas,” katanya.

Selain itu, tanpa sepengetahuan insinyur utama, beberapa pekerja lain meletakkan sesaji berupa bayi yang masih merah. Bayi yang dibungkus dengan kain putih tersebut ditanam di tanah.

Sate Kerbau Khas Kudus Nikmat dengan Kuah Serundeng

Pada tahun 1940 sampai tahun 1960-an terjadi peristiwa berdarah di tempat itu. Di sana tercium bau-bau aneh seperti bangkai dan darah.

Salah satu tragedi tadi adalah kecelakaan kereta. Alat transportasi tersebut meluncur, oleng, dan kemudian jatuh dari jembatan. Setelah itu, kereta langsung hancur sehingga menyebabkan banyak kematian.

Tanpa Kepala

Melalui kemampuan retrokognisinya, Om Hao melihat bahwa penumpang kereta pada saat itu terlihat panik. “Karena ada pilihan kalau loncat pun meninggal, kalau di dalam pun juga iya,” ujarnya karena di bawah jembatan itu terdapat batu-batu besar serta sungai.

PSIS Semarang Sulit Penuhi Syarat Gugus Tugas Covid-19

Pada waktu itu, penumpang kereta rata-rata berjenis kelamin perempuan dan merupakan orang pasar.  “Justru yang menarik ke kita, frekuensi yang ketarik itu sebenarnya kejadian yang orang tanpa kepala itu sampai sekarang,” kata Om Hao.  Dia menunjuk ke suatu arah, lalu menambahkan kalau sosok-sosok tersebut berjejeran di sana.

Pada masa lalu, ada orang-orang yang dieksekusi dengan cara lehernya digorok di sekitar bantaran sungai.

Om Hao berkata bahwa ia dan beberapa sosok tanpa kepala melakukan komunikasi dengan cara bertelepati. “Jadi sebenarnya menceritakan ada yang mereka itu bersalah, ada yang mereka itu gak bersalah, gak tahu apa-apa karena datang tidak asli dari Temanggung sendiri, dari beberapa kota,” ceritanya.

Harimau Benggala Covi dan Vivid Lahir di Semarang Zoo

Om Hao menambahkan bahwa beberapa jasad dari orang-orang tadi ada yang dibuang ke sungai. Selain itu, ada juga yang dikuburkan secara massal.

“Penuh dengan jenazah, Mas. Iya bahkan, saat kita duduk di sini sudah ada yang tersungkur, ada yang di atas batu, ada yang berdarah-darah, ada yang ditembak, ada yang digorok, macam-macam,” jawab Om Hao mengenai pertanyaan Genta terkait penggambaran seluruh daerah tadi melalui kacamata metafisika.

Pengertian metafisika adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan hal-hal nonfisik atau tidak terlihat.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.