Ombudsman: Pandemi Covid-19, Pelayanan Kesehatan di Jateng Banyak Dikeluhkan

Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Jawa Tengah atau ORI Jateng menyoroti aduan dari masyarakat terhadap layanan kesehatan selama pandemi Covid-19.

Ombudsman: Pandemi Covid-19, Pelayanan Kesehatan di Jateng Banyak Dikeluhkan Kepala Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Jateng, Siti Farida (kanan atas), saat menggelar diskusi secara online dengan pejabat Dinas Kesehatan Jateng, Senin (18/1/2021). (Semarangpos.com-Ombudsman Jateng)

Semarangpos.com, SEMARANG – Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Jawa Tengah (Jateng) meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng meningkatkan pengawasan terhadap fasilitas pelayanan kesehatan (yankes) di wilayahnya.

Hal itu menyusul banyaknya laporan atau pengaduan dari masyarakat terkait pelayanan kesehatan di Jateng yang dianggap kurang baik, terutama pada masa pandemi Covid-19.

Hal itu disampaikan Kepala ORI Jateng, Siti Farida, saat menggelar diskusi secara online dengan Kepala Dinkes Jateng, Yulianto Prabowo, Senin (18/1/2021).

1.900 Nakes di Jateng Sudah Terima Vaksin Covid-19

Dalam kesempatan itu, ORI Jateng menyebut banyak masyarakat yang mengadukan pelayanan kesehatan di sejumlah fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, klinik, hingga laboratorium.

Aduannya pun beraneka macam mulai dari penanganan pasien Covid-19, ketersediaan laboratorium, ketidakpastian memperoleh hasil tes PCR, hingga harga rapid test antigen yang dianggap mahal karena tidak sesuai batas tarif yang diatur dalam SK Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes No. HK.02.02/I/4611/2020.

“Kami minta kesiapan Dinkes Jateng dalam melakukan pengawasan terhadap mutu atau kualitas yankes seperti rumah sakit, puskesmas, klinik, dan laboratorium. Selain itu pelayanan fasilitas kesehatan terkait penyelenggaraan vaksinasi juga harus diawasi. Kita juga meminta Dinkes Jateng agar mengawasi kontak pengaduan yang ada di tiap faskes,” tutur Farida dalam keterangan resminya.

Farida menambahkan untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas tidak bisa dilakukan secara terpisah.

Kapal Nelayan Vs Kapal Niaga di Batang, 12 ABK Hilang

“Sebagai contoh, terkait penyelenggaraan pelayanan vaksinasi. Peran strategis tidak hanya melekat pada Dinkes maupun Balai Besar POM, tapi juga kepala daerah dalam memastikan penyelenggaraan vaksinasi berjalan baik,” tuturnya.

Farida juga meminta agar semua pihak terlibat aktif dalam pengawasan penyelenggaraan pelayanan kesehatan, termasuk dalam pemberian vaksin kepada tenaga kesehatan. Meski pun hingga kini masih banyak tenaga medis yang belum divaksin karena pertimbangan medis, maupun faktor eksternal karena terbatasnya vaksin.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.