Pandemi, Investasi Jateng Lampaui Target

Realisasi penyerapan investasi di Jateng pada masa pandemi atau selama semester I 2020 diklaim melampaui target yang dicanangkan pemerintah pusat.

Pandemi, Investasi Jateng Lampaui Target Ilustrasi investasi. (Dok. Solopos.com/Freepik)

Semarangpos.com, SEMARANG – Masa pandemi Covid-19 mengguncang perekenomian sejumlah di sejumlah daerah, termasuk Jawa Tengah (Jateng). Kendati demikian, realisasi investasi Jateng selama semester I 2020, atau semenjak pandemi Covid-19 justru diklaim melampaui target dari pemerintah pusat.

Berdasarkan data yang diterima Semarangpos.com dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng, realisasi investasi di Jateng pada semester I 2020 mencapai 103% dengan capaian Rp27,8 triliun, dari target Rp26,9 triliun.

Dari angka sebesar itu, investasi dari dalam negeri atau penanaman modal dalam negeri (PMDN) mendominasi dengan jumlah investasi mencapai Rp18,8 triliun. Sementara penanaman modal asing (PMA) sekitar US$625,9 juta atau Rp9,01 triliun.

Ekonomi Jateng Minus 5,94%, Pertanian Jadi Tumpuan

Kepala DPMPTSP Jateng, Ratna Kawuri, mengatakan di tengah pandemi Covid-19, performa investasi Jateng masih terbilang baik.

“Tak bisa dipungkiri dunia investasi di Jateng juga terpengaruh pendemi, terutama masuknya investasi baru. Namun Jateng masih bisa mengejar target. Target itu diberikan BKPM,” ujar Ratna kepada Semarangpos.com, Rabu (5/8/2020).

Ratna menambahkan melalui investasi program peningkatan perekonomian menjadi proyek utama DPMPTSP Jateng. Oleh karenanya, selain mendorong masuknya investasi baru pihaknya juga akan menjaga investasi yang sudah ada, atau eksisting investment.

“Menjaga kinerja investasi eksisting serta mendorong masuknya investasi baru harus terus digenjot,” ujarnya.

Sementara itu dari 35 kabupaten/kota di Jateng, Kabupaten Batang paling banyak menyerap investasi asing mencapai 38% dari total PMA. Disusul Jepara dengan 33%, Brebes 10%, Kendal 7%, dan Kota Semarang 5%.

Nama Semarang dari Pohon Asem Nan Jarang-Jarang

Sedangkan PMDN paling banyak berada di Kabupaten Tegal dengan 40 dari total investasi dalam negeri yang masuk ke Jateng. Diikuti Cilacap 14%, Grobogan 12%, Kota Semarang 10%, dan Kudus 9%.

Jepang

Sementara investor asing paling banyak di Jateng didominasi dari Jepang. Disusul dari Korea Selatan, Taiwan, Tiongkok, Singapura, Belanda, Hongkong, Kepulauan Virgin Inggris, Amerika Serikat, Malaysia, dan lain-lain.

Adapun dalam catatan DPMPTSP Provinsi Jateng, serapan tenaga kerja dalam realisasi investasi semester I 2020 juga melampaui periode yang sama pada 2019.

Di mana total serapan tenaga kerja pada semester I 2020 lewat proyek PMDN dan PMA mencapai 85.256 orang. Sedangkan serapan tenaga kerja pada semester I 2019 lewat proyek PMDN dan PMA hanya mencapai 49.833 orang.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.