Parade Orang-Orangan Sawah di Pekalongan Sedot Wisatawan
Parade puluhan orang-orangan sawah dalam acara sedekah bumi di Desa Bantarkulon, Lebakbarang, Pekalongan diminati wisatawan.
Semarangpos.com, KAJEN — Parade puluhan orang-orangan sawah dalam acara sedekah bumi di Desa Bantarkulon, Kecamatan Lebakbarang, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Minggu (23/8/2020) pagi lalu, berhasil menarik perhatian. Ratusan wisatawan baik lokal maupun luar daerah tersedot ke acara tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Semarangpos.com dari unggahan Instagram @beritapekalongan1, daya tarik acara itu adalah pada keunikannya. Lagi pula acara yang teselenggara atas kerja sama warga desa dengan Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia Nahdlatul Ulama Kabupaten Pekalongan itu baru pertama kali dilaksanakan.
Ada puluhan orang-orangan sawah yang dibuat oleh warga. Orang-orangan sawah itu kemudian diarak menuju objek daya tarik wisata Desa Tematik Bantarkulon. Orang-orangan itu dibuat dari jerami atau batang padi, kerangka dengan bambu, dan dihias dengan aneka kostum.
Ketahui Ragam Motif Batik Gringsing dan Filosofinya…
“Ide awalnya dari para petani di Bantarkulon, karena sebagian masyarakat bermatapencaharian sebagai petani padi. Dengan adanya parade orang-orangan sawah ini, juga sebagai sarana mengenalkan kepada para kaum milenial tentang kearifan lokal terutama di bidang pertanian,” papar Usman, salah seorang panitia.
Ketua Lesbumi PCNU Kabupaten Pekalongan Eko Ahmadi menuturkan parade orang-orangan sawah dan sedekah bumi ini merupakan salah satu bentuk kesadaran masyarakat desa dan memberi pesan bahwa potensi pertanian di Kabupaten Pekalongan sangat besar.
Giatkan Pertanian
“Pasca-soft opening ini, Lesbumi akan melakukan pendampingan terhadap petani, utamanya bagaimana membangun kebahagiaan mereka saat menjalani profesi. Dan juga membangun semangat para kaum muda untuk bertani,” paparnya
Coba Nikmatnya Es Panekuke Pak Yanto di Semarang…
Di desa Wisata Tematik Bantarkulon juga dikemas wisata edukasi pertanian. Dengan demikian para pengunjung bisa mengetahui dan merasakan langsung cara menanam padi, cara mencangkul tanah dengan area persawahan terasering yang luas. Merka juga dimanjakan pemandangan pegunungan yang indah serta air jernir yang melimpah.
Sementara itu, Camat Lebakbarang Toharno mengapresiasi langkah Pemerintah Desa Bantarkulon, terlebih kepada pokdarwis dan pemuda. Mereka dianggap berhasil menggerakkan sektor ekonomi melalui wisata. “Untuk peningkatan ekonomi dan kemajuan lainnya perlu dukungan dari semua pihak, untuk itu para elemen masyarakat perlu bersama-sama menyatukan langkah agar desanya bisa maju,” ujarnya.
Dalam foto unggahan Instagram tersebut, dapat dilihat bahwa peserta arak-arakan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Mereka tampak menggunakan masker. Meski demikian, panitia tampaknya gagal menerapkan jaga jarak antarpeserta.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Festival Durian di Pekalongan Sudah Tiga Kali
- Foto Sedekah Bumi Digelar di Jambu
- WISATA PEKALONGAN : Ini Empat Agenda Wisata yang Diincar Badan Promosi Pariwisata
- PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR : Pemkab Purbalingga Perbaiki Ruas Jalan Menuju Objek Wisata
- WISATA PEKALONGAN : Gelar Festival Durian Lolong, Pemkab Siapkan 70.000 Tiket
- BATIK PEKALONGAN : Pekan Batik Pekalongan Raup Omzet Rp4,5 Miliar
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.