Partisipasi Pemilih di Jateng Justru Naik Saat Pandemi Covid-19, Kok Bisa?

KPU Jateng melaporkan partisipasi pemilih pada Pilkada 2020 mengalami kenaikan dibanding sebelumnya, meski situasi masih pandemi Covid-19.

Partisipasi Pemilih di Jateng Justru Naik Saat Pandemi Covid-19, Kok Bisa? Ilustrasi pencoblosan pada Pilkada Serentak 2020. (Semarangpos.com-Imam Yuda S.)

Semarangpos.com, SEMARANG — Partisipasi pemilih di Jawa Tengah atau Jateng pada Pilkada Serentak 2020 mengalami peningkatan cukup signifikan.

Partisipasi pemilih tercatat mencapai 74,34 persen. Padahal, Pilkada Serentak kali ini digelar di tengah masa pandemi Covid-19.

Kabar mengejutkan tentang partisipasi pemilih Jateng itu disampaikan Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat (Sosdiklihparmas) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jateng, Diana Ariyanti, kepada Semarangpos.com, Sabtu (12/12/2020).

Hendi-Ita Menang di Pilwalkot Semarang, Tapi Partisipasi Pemilih Hanya 68,6%

Diana menyebut berdasarkan hasil perhitungan sementara, tingkat partisipasi pemilih berkisar di angka 74,34 persen. Pencapaian itu memang tidak sesuai dengan target partisipasi pemilih yang dicanangkan KPU pusat, yakni 77,5 persen.

Kendati demikian, Diana menilai partisipasi pemilih masyarakat Jateng kali ini sudah sangat bagus. Apalagi, pilkada 2020 digelar dalam masa pandemi Covid-19.

“Kalau mau dibandingkan ya harus apple to apple. Kita bandingkannya dengan Pilkada Serentak sebelumnya, yakni 2015. Pada Pilkada Serentak 2015, partisipasi pemilih sekitar 68,54 persen. Padahal, itu tidak pada masa pandemi. Sekarang, pada masa pandemi justru mengalami kenaikan,” tutur Diana.

Tertinggi Dibandingkan Pilkada Sebelumnya

Bahkan, Diana menyebut partisipasi pemilih di Jateng pada pilkada kali ini justru yang tertinggi dibanding pilkada sebelumnya. Pada pilkada yang digelar dari 2005-2008, jumlah partisipasi pemilih rata-rata berkisar 70,55 persen. Sementara selama kurun waktu 2010-2015, tingkat partisipasi masyarakat justru turun di angka 68 persen.

“Kebetulan kan kita menggelar pilkada secara serentak pada 2015 dan 2020. Kalau sebelumnya kan tidak digelar serentak, pisah-pisah. Nah, dari pelaksanaan pilkada sejak 2003 itu, ini [partisipasi masyarakat] yang paling tinggi,” imbuh Diana.

Pastikan Tak Ada Petugas di TPS Positif Covid-19, KPU Jateng Minta Warga Berikan Hak Suara

Diana menambahkan pihaknya belum melakukan kajian terkait penyebab meningkatnya partisipasi pemilih di Jateng itu.

Meski demikian, dari pengamatan di lapangan ada beberapa pemilih yang datang ke TPS untuk memberikan suaranya pada Rabu (9/12/2020) karena penasaran.

“Mereka ingin tahu bagaimana TPS saat pandemi Covid-19. Kan perlakuannya berbeda. Harus pakai sarung tangan, masker, dan tintanya ditetesin. Beda dengan saat kondisi normal. Bahkan, ada yang datang ke TPS hanya karena ingin menjajal thermal gun [alat pengukur suhu tubuh],” ujar Diana.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.