Pasien Meninggal di RS Kariadi Semarang Karena Flu Babi, Bukan Virus Corona

Pasien yang meninggal di RSUP dr. Kariadi Semarang ternyata bukan karena terinfeksi virus corona, tapi virus H1N1 atau flu babi.

Pasien Meninggal di RS Kariadi Semarang Karena Flu Babi, Bukan Virus Corona Ilustrasi hasil tes darah orang positif terinfeksi virus corona. (Reuters/Dado Ruvic)

Semarangpos.com, SEMARANG – Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Kariadi, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) akhirnya mengungkapkan penyebab meninggalnya pasien yang tengah menjalani karantina virus corona. Pasien itu meninggal karena virus H1N1 atau yang dikenal masyarakat dengan sebutan flu babi.

Virus H1N1 kali pertama muncul di Spanyol, 1918 silam. Pada 2009, WHO mendeklarasikan efek baru dari H1N1 dari babi sebagai pandemik. Oleh karenanya, virus H1N1 ini populer disebut flu babi.

Meski demikian, anggota tim dokter RSUP dr. Kariadi Semarang, Fathur Nur Kholis, membantah jika pasien tersbut meninggal karena penyakit flu babi.

Anak Indigo Ngaku Saksikan Kekejaman Jepang di Lawang Sewu

“Ini kematian bukan karena flu babi! Tapi, lebih dikarenakan bronchophenumonia yang berat. Pemicunya H1N1,” ujar Fathur pada sesi jumpa pers, Kamis (27/2/2020).

Fathur mengatakan virus H1N1 itu menyebabkan gejala flu, seperti demam, pilek, dan sakit tenggorokan. Virus ini menular melalui transmisi udara atau airbone disease.

“Jadi saat tertular, daya tahan pasien tidak dalam kondisi baik. Hal ini menyebabkan adanya infeksi lain dan kerusakan paru-paru yang mengikuti,” imbuhnya.

Bukan Virus Mematikan

Kendati demikian, Fathur mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik. Menurutnya, H1N1 bukanlah virus yang mematikan karena sudah ada vaksin atau obatnya.

“Jangan takut dan paranoid, serta beranggapan flu bisa mematikan. Yang penting jaga kondisi tubuh. Kepanikan itu bisa menyebabkan kondisi dan daya tahan tubuh seseorang jadi menurun,” tuturnya.

Gubenur Jateng Medhot Janji Bareng Tukul Arwana

Sementara itu, Ketua tim Penyakit Infeksi New Emerging dan Re Emerging RSUP dr. Kariadi, Muchlis Achsan Udji Sofro, menyebut saat pasien meninggal pihaknya belum mengetahui hasil laboratorium.

Pasien itu meninggal saat menjalani pengawasan infeksi virus corona, Minggu (23/2/2020). Pasien itu diduga terinfeksi Covid-19 setelah pulang dari Spanyol.

“Karena belum mendapatkan hasilnya, kami melakukan penanganan dan pemulasaraan jenazahnya dengan hati-hati. Makanya, kami bungkus plastik,” terangnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.