Pelaku Usaha Tak Ingin Wonogiri Hanya Disebut Kota Gaplek

Selama ini dikenal sebagai Kota Gaplek, sehingga pelaku usaha ingin ada sebutan lain yang menunjukan kemajuan Wonogiri

Pelaku Usaha Tak Ingin Wonogiri Hanya Disebut Kota Gaplek Owner Regar Sport Industri Indonesia, Jumariyanto, dalam talkshow virtual Solopos, Kamis (10/6/2021) malam. (Tangkapan layar)

Semarangpos.com. SOLO – Kabupaten Wonogiri selama ini dikenal sebagai Kota Gaplek, bahkan sering mengalami kekeringan. Pelaku usaha ingin ada sebutan lain yang menunjukan ciri khas kemajuan Wonogiri.

“Go Nyawiji, saya melihat titiknya di milenial, pada kemajuan dunia digital. Sehingga usaha kami, Regarsport pun memanfaatkan teknologi digital dalam pengembangannya. Bahkan yang sedang kami siapkan adalah menjadi marketplace untuk semua usaha di Wonogiri dan kota lainnya,” kata Owner Regar Sport Industri Indonesia, Jumariyanto, dalam talkshow virtual Solopos, Kamis (10/6/2021) malam.

Narasumber talkshow virtual yang dipandu Presiden Direktur Solopos Group, Arif Budisusilo mendukung keinginan itu. Talkshow virtual Solopos mengusung tema, Bersama Membangun Kabupaten Wonogori, “Go Nyengkuyung Wonogiri”.

Baca juga: Yang Urbanisasi Produknya, Bukan Orangnya, Keren Nih Wonogiri

Selain Ali Mas’adi, hadir pula narasumber lainnya secara virtual. Yakni Plant Director Deltomed, Nyoto Wardoyo, Apt., Region Sales JNE Jateng-DIY, Bambang Widiatmoko. Kemudian Direktur Utama Widodo Makmur Unggas, Ali Mas’adi dan Bupati Wonogiri Joko Sutopo.

Hanya saja karena ada kegiatan lain, Bupati diwakili Kepala Dinas KUKM dan Perindag, Wahyu Widayati. Talkshow yang disiarkan langsung ini didukung Deltomed, Widodo Makmur Unggas, JNE Express, Regar Sport, Artugo, Universitas Terbuka Surakarta, hingga Prodia.

Selain soal sebutan Kota Gaplek, Jumariyanto pun menceritakan bagaimana dia mengawali usahanya yang kini mampu memasarkan produk hingga luar negeri. Sebagai PNS termasuk istrinya, Jumariyanto memutuskan mengundurkan diri sebagai ASN.

“Hal ini setelah usaha terus berkembang bahkan kini telah menjadi komunitas digital. Di mana produk kami yang semula jersey voli berkembang ke jersey sepak bola, komunitas gowes, bahkan hijab. Jadi jangan takut berkarya di dunia digital,” ujar Jumariyanto.

Baca juga: Ganjar Klaim Kasus Covid-19 di Kudus Sudah Turun

Tapi apa yang dicapainya membutuhkan proses dengan tetap belajar dan berdiskusi untuk pengembangan usaha. Sehingga 2014 usaha mikro, berkembang menjadi usaha kecil, lalu 2016 menengah, dan 2019 masuk industri besar.

“Sehingga bisa go nasional, go internasional, go nyengkuyung Wonogiri. Bukan lagi Kota Gaplek, tapi Wonogiri bisa juga Kota Jersey,” kata Jumariyanto.

Hal itu juga dibuktikan Widodo Makmur Unggas yang membangun industrinya di wilayah Wonogiri. Membuktikan bahwa Wonogiri bukan lagi kota gaplek, tapi berkembang menjadi kota industri dan investasi.

“Widodo Makmur Unggas siap ikut bareng membangun Wonogiri. Terima kasih Pemkab Wonogiri karena bisa investasi dan lancar,” ujar Direktur Utama Widodo Makmur Unggas, Ali Mas’adi.

Baca juga: Kolaborasi, Kata Kunci Meraih 1 Digit Angka Kemiskinan di Wonogiri

Kolaborasi Wonogiri
Talkshow virtual Solopos, Bersama Membangun Kabupaten Wonogori, “Go Nyengkuyung Wonogiri”. (Tangkapan layar)

Keinginan itu juga direspons Deltomed, sebagai industri herbal selalu memberdayakan petani. Agar mereka mampu menghasilkan produk berkualitas, sehingga produk Deltomed kini bisa dipasarkan ke luar negeri.

“Wonogiri gudangnya empon-empon, kini produk herbal dari Deltomed juga go internasional. Sehingga sebutan kota gaplek bisa berganti, karena produk lokal dikenal di luar Indonesia,” kata Plant Director Deltomed, Nyoto Wardoyo, Apt.

Pemkab Wonogiri menurut Kepala Dinas KUKM dan Perindag Wonogiri, Wahyu Widayati memiliki rencana tata ruang untuk kawasan industri. Di mana industri besar ditempatkan di wilayah selatan Kabupaten Wonogiri.

“Pemkab Wonogiri juga mempermudah perizinan. Sehingga semua pelaku usaha bisa ikut nyengkuyung Wonogiri dengan usaha masing-masing,” ujar Wahyu Widayati.

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.