Pemudik di Klaten Diimbau Tunda Balik ke Perantauan, Ada Apa?
Para pemudik di Klaten diimbau agar menunda kembali ke perantauan untuk menjaga kesehatan dan kebaikan bersama terkait Covid-19.

Semarangpos.com, KLATEN – Para pemudik di Klaten diimbau agar menunda kembali ke perantauan. Hal itu demi menjaga kesehatan dan kebaikan bersama dalam rangka pencegahan persebaran Covid-19.
Imbauan itu disampaikan langsung Bupati Klaten Sri Mulyani. “Sebelumnya ada imbauan jangan mudik. Tetapi, ternyata sudah ada hampir 25.000 pemudik yang berada di Klaten. Saya mengimbau warga [pemudik] yang sudah berada di Klaten untuk kebaikan dan kesehatan semuanya sementara waktu tetap tinggal di Klaten,” kata Sri Mulyani, saat ditemui wartawan di Pendopo Pemkab Klaten, Selasa (26/5/2020).
Menurut Mulyani, selain mencegah persebaran Covid-19, imbauan tersebut disampaikan agar para pemudik di Klaten tak kerepotan ketika mereka kembali lagi ke daerah perantauan. Sebab, ada daerah tujuan perantauan yang mewajibkan para pendatang memenuhi sejumlah persyaratan.
Penanganan Covid-19, Kebijakan Pusat Tumpang Tindih Bikin Bupati Sragen Pusing
“Seperti di Ibukota bahwa warga yang kembali ke sana itu kan SOP harus ada surat kesehatan, negatif virus corona, dan lainnya. Dari pada ribet dan kasihan masyarakat karena harus mondar-mandir ya lebih baik pemudik sekarang stay di Klaten dulu. Ketika kondisi mulai baik di Indonesia apalagi tujuan rantau kita lihat perkembangannya,” jelas dia.
Mulyani mengatakan imbauan agar para pemudik atau warga menunda balik ke daerah perantauan tersebut segera disosialisasikan ke setiap daerah. Dia berharap imbauan itu ditaati.
Transportasi Umum
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Klaten, Sudiyarsono, mengatakan hingga H+2 Lebaran belum ada arus balik pemudik menggunakan sarana transportasi umum dari Klaten.
OTG Terus Bertambah, Pemkot Salatiga Datangkan Ultrafast Covid-19 Portable PCR
“Selama dua hari terakhir di terminal tidak ada pemberangkatan bus. Di stasiun juga tidak ada karena Klaten hanya dilintasi. Kereta api tidak berhenti di Klaten. Angkutan umum untuk dua hari terakhir arus balik belum ada,” kata dia.
Sudiyarsono menjelaskan beberapa hari terakhir ada sejumlah warga menanyakan persyaratan yang harus dipenuhi ketika kembali ke daerah perantauan terutama di Jakarta.
“Ada yang menelepon di kantor bagaimana persyaratan-persyaratannya karena ada Pergub DKI mensyaratkan ada surat keterangan dinas dari kantornya di Jakarta. Harus ada surat keterangan sehat dari rumah sakit atau pusat kesehatan serta surat keterangan dari RT/RW. Ada yang minta surat jalan [ke Dishub Klaten]. Namun, Dishub tidak mengeluarkan surat jalan,” jelas Sudiyarsono.
Mie Kopyok Pak Dhuwur Sederhana Namun Nikmat di Semarang
Sudiyarsono juga mengimbau para pemudik yang sudah berada di Klaten untuk sementara waktu tak kembali lagi ke daerah tujuan perantauan seperti Jakarta.
“Kalau memang tidak mendesak karena harus masuk tugas atau kerja, tunggu dulu pulangnya. Karena di sana mensyaratkan jangan pulang dulu ke Jakarta,” jelas dia.
Baca Juga
- Ganjar Lantik 6 Penjabat Sementara Kepala Daerah di Jateng karena Pilkada 2021, Ini Daftarnya…
- Bawaslu Jateng: Kemendagri Perintahkan Ganjar Tegur Bupati Klaten Soal Kasus Hand Sanitizer
- Warga Muslim di Klaten Diimbau Takbiran dan Salat Idulfitri di Rumah
- Mbah Minto Puji Kecantikan Bupati Klaten: Ayu Tenan Kaya Jaman Enomku Biyen…
- Kasus Hand Sanitizer Viral, Bupati Klaten Merasa Makin Terkenal
- Ombudsman RI Kirim Surat Terkait Stiker, Bupati Klaten Merasa Tak Langgar Aturan
- Hand Sanitizer Bantuan di Klaten Santer Diberitakan, Ombudsman Surati Sri Mulyani
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.