Penerapan PKM di Semarang Belum Efektif, Ini Buktinya…

Penerapan aturan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PKM di Kota Semarang untuk menekan penularan virus corona atau Covid-19 belum berjalan efektif.

Penerapan PKM di Semarang Belum Efektif, Ini Buktinya… Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, menyaksikan warga Kota Semarang masih berkerumun saat aturan PKM telah diberlakukan, Rabu (29/4/2020). (Semarangpos.com-Humas Pemprov Jateng)

Semarangpos.com, SEMARANG – Penerapan aturan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PKM untuk menekan persebaran virus corona atau Covid-19 di Kota Semarang dirasa belum berjalan efektif. Meski pun aturan ini telah diterapkan selama tiga hari, sejak Senin (27/4/2020).

Terbukti, masih banyak terlihat kerumunan masyarakat di Kota Semarang. Beberapa di antaranya bahkan tidak mengenakan masker seperti yang tertuang dalam Peraturan Wali Kota (Perwal) Kota Semarang No.28/2020.

Banyaknya warga yang belum menerapkan aturan PKM itu bahkan disaksikan sendiri Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, saat memantau aktivitas masyarakat di Kota Semarang, Rabu (29/4/2020) sore.

Tekan Covid-19 dengan PKM, Ini Aturan di Semarang…

Saat melintas di Jl. Brigjen Katamso, Pedurungan, Ganjar melihat masih banyak pedagang yang dikerumuni pembeli. Bahkan, pedagang itu dengan santainya melayani pembeli tanpa mengenakan masker. Tak hanya pedagang, para pembeli yang berdesakan mengantre pun tak mengenakan masker.

Parahnya lagi, saat Ganjar memberikan imbauan, para pedagang dan pembeli itu seperti tak mengindahkan. Hal itu pun membuat Ganjar geram dan langsung menegur pedagang.

Bu, mandek sedilut (berhenti sebentar). Bapak ibu saget dikandani mboten (bisa diomongi tidak), bakule kui mandek sik dodolane, rungokno aku (penjualnya itu berhenti dulu melayani pembeli, dengarkan saya). Nek sampean ora gelem nganggo masker, ora iso jaga jarak, ora oleh dagang maneh lho (kalau tidak mau pakai masker dan tidak jaga jaran, nanti tidak boleh berjualan,” tegas Ganjar.

Patroli rutin

Ganjar mengatakan bahwa Kota Semarang telah menerapkan sistem PKM. Dimana dalam sistem itu, ada kewajiban yang harus dilakukan masyarakat, seperti jaga jarak, pakai masker dan lainnya.

Gambar Bupati Klaten di Botol Hand Sanitizer Bantuan, Bawaslu Kaji Pelanggaran Pilkada dan Pidana

“Kalau tidak mau mendukung, tidak mau disiplin, nanti semua susah. Saya tidak mau warga saya sakit. Setuju mboten niki (setuju tidak ini). Ini saya kasih masker, dipakai ya,” tegas Ganjar.

Ganjar berharap Pemkot Semarang bersama jajaran aparat penegak hukum untuk lebih tegas dalam penerapan PKM. Masyarakat yang kedapatan melanggar, harus ditindak tegas dan berani.

“Memang butuh tindakan lebih keras lagi. Saya masih melihat banyak orang berkerumun. Penjual dan pembeli tidak ada jarak dan banyak yang tak pakai masker. Saya minta Pemkot [Semarang] dan kepolisian, Satpol PP, dan TNI rutin melakukan patroli. Kalau perlu, kami bantu dari tim Satpol PP Pemprov untuk keliling,” terang Ganjar.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.