Pengajian Maulid Nabi Habib Lutfi di Pekalongan Diundur

Pengajian akbar Maulid Nabi yang akan digelar Habib Lutfi akhirnya diundur hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Pengajian Maulid Nabi Habib Lutfi di Pekalongan Diundur Rektor Unnes, Prof. Fathur Rokhman (kiri depan) dan Habib Luthfi bin Yahya, saat acara penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa di Kampus Unnes, Senin (9/11/2020). (Semarangpos.com-Humas Pemprov Jateng)

Semarangpos.com, PEKALONGAN — Pelaksanaan pengajian akbar memperingati Maulid Nabi Kanzus Sholawat Habib Lutfi di Kota Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng) dipastikan diundur.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Habib Lutfi di Gedung Kanzus Sholawat, Jl. Dokter Wahidin, Noyotaan, Pekalongan Timur, Selasa (17/11/2020) malam.

Pengajian akbar tersebut rencana digelar Minggu (22/11/2020) nanti. Namun karena berbagai pertimbangan acara tersebut ditunda pelaksanaannya hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Ketika IT Restoran Memanjakan Penggemar Kulineran

“Maulid di Kanzus Sholawat diundur, sampai pemberitahuan lebih lanjut,” ujar Habib Luthfi.

Habib Lutfi mengaku keputusan menunda peringatan Maulid Nabi itu murni atas inisiatif pribadi dan tanpa tekanan dari pihak manapun.

“Saya atas nama pribadi, dengan penuh pertimbangan, tidak ada tekanan dari pihak manapun,” ujarnya.

Habib Lutfi juga mengucapkan permintaan maaf kepada pengikutnya karena acara itu belum bisa digelar sesuai jadwal.

“Mohon maaf sebesar-besarnya atas mundurnya jadwal,” terang ulama itu.

Sementara itu, Pemerintah Kota atau Pemkot Pekalongan sebelumnya menyarankan acara tersebut digelar secara virtual.

Sekda Kota Pekalongan, Sri Ruminingsih, mengatakan pengalaman pelaksanaan Maulid Nabi di Kota Pekalongan didatangi banyak orang.

“Hal itu membuat kami dilema prihal pemberian izin,” ujarnya.

Dinkes Sebut Ada 48 Klaster Covid-19 yang Masih Aktif di Semarang

Dilanjutkannya, Mendagri juga mengeluarkan instruksi untuk seluruh jajaran pemerintahan agar menjalankan protokol kesehatan.

“Harapan kami Covid-19 segera berakhir, dan masyarakat menaati protokol kesehatan. Terkait ijin saya tidak bisa memutuskan sendiri, jadi perlu pihak Polri dan TNI,” paparnya.

Sementara itu, Dandim 0710 Pekalongan, Letkol CZI Hamonangan Lumban Toruan, menerangkan sistem pengajian akbar bisa diubah tanpa hatus didatangi massa.

“Jika biasanya digelar secara langsung, karena kondisi pandemi bisa digelar secara virtual,” imbuhnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.