Perkenalkan Batik Bayat Khas Klaten…

Klaten memiliki batik khas yang dapat dijumpai oleh para penggemar batik yang layak menjadi oleh-oleh pilihan jika berkunjung ke Kabupaten Klaten.

Perkenalkan Batik Bayat Khas Klaten… Batik bayat diambil dari unggahan laman info batik, Minggu (9/8/2020). (infobatik.id)

Semarangpos.com, SOLO Klaten memiliki batik khas yang dapat dijumpai oleh para penggemar batik. Batik bayat bisa menjadi oleh-oleh pilihan jika berkunjung ke Klaten.

Bagaimana ciri-ciri batik ini?

Setiap daerah di Jawa Tengah sepertinya memiliki motif batiknya sendiri. Begitu juga dengan batik bayat yang merupakan batik khas Kabupaten Klaten.

Gumuk Reco, Wisata Alam bagi Si Pemberani

Nama batik bayat diambil dari nama salah satu kecamatan di Klaten, yakni Kecamatan Bayat. Bayat berasal dari kata “tembayatan” yang memiliki arti hidup rukun saling membantu dan bersinergi.

Batik bayat berkembang di daerah ini sejak kedatangan mantan Adipati Semarang bernama Ki Ageng Pandanaran. Saat itu dirinya tengah diberi tugas oleh Sunan Kalijaga untuk menyebarkan agama Islam ke daerah selatan.

Konon, saat itu dirinya menyebarkan agama Islam ke masyarakat setempat melalui perantara seni, salah satunya membatik.

Benarkah Identitas Nyi Rara Kidul Itu Dewi Kadita?

Menurut cerita yang beredar, masyarakat Bayat merupakan masyarakat yang terbuka dan dinamis. Namun, masyarakat setempat tetap memegang teguh budaya Jawa.

Kehidupan masyarakat Bayat ini kemudian digambarkan dalam sehelai kain sehingga menjadi motif batik bayat.  Batik motif ini banyak dipengaruhi oleh Kasunanan Surakarta. Sebab pada saat itu Klaten memang menjadi salah satu pemasok batik untuk kerabat Kasunanan Surakarta.

Pakem Batik Surakarta

Tak heran jika motif penyusunnya diambil dari pakem batik Surakarta yang disesuaikan dengan permintaan konsumen.

Untold Story Bahas Sosok Gaib Raksasa di UNS Solo

Motif batik ini banyak mengambil dari motif batik klasik Solo seperti sido, semen, sekar jagad, dan lainnya. Batik ini juga didominasi oleh warna hitam, coklat dan krem.

Proses pewarnaan dalam batik khas Klaten ini menggunakan teknik kelengan. Kelengan merupakan pewarnaan yang prosesnya hanya sekali celup saja.

Batik khas Klaten ini berkembang pesat pada tahun 1960. Namun, perkembangan ini tidak bertahan lama sebab pada tahun 1970 mulai berkembang teknik printing. Sehingga batik bayat halus yang pembuatannya secara tradisional kurang diminati karena harganya yang relatif lebih mahal.

Mengenal Sindur, Kain Khas Prosesi Pernikahan Jawa

Selain itu, pembuat batik motif ini pada saat itu banyak yang memutuskan untuk pergi merantau ke Yogyakarta dan Jakarta. Pada tahun 1980 batik ini kembali bangkit di tangan anak muda setempat.

Pemuda di Kecamatan Bayat melihat banyaknya permintaan lukisan batik sehingga mulai memproduksinya kembali dan dijual ke Yogyakarta.

Batik bayat telah melakukan banyak perkembangan dan modifikasi dalam batiknya. Namun terdapat ornamen khas yang ada di dalam batik ini seperti gajah birowo, pintu retno, babon angrem, hingga mukti wirasat.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.