Pernah Positif Covid-19, Wali Kota Semarang Belum Tentu Divaksin Tahap Pertama

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, atau yang akrab disapa Hendi belum pasti akan menjadi orang pertama di Semarang yang divaksin Covid-19.

Pernah Positif Covid-19, Wali Kota Semarang Belum Tentu Divaksin Tahap Pertama

Semarangpos.com, SEMARANG — Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, belum pasti akan menjadi orang pertama di Kota Semarang yang divaksin Covid-19. Meski pun dirinya berstatus sebagai pimpinan atau kepala daerah.

Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu belum tentu menerima vaksin jenis Sinovac yang akan diberikan dalam proses vaksinasi tahap pertama. Hal tersebut karena Hendi pernah berstatus pasien Covid-19 atau terpapar virus corona.

Hendi pernah terinfeksi Covid-19 sekitar bulan November lalu. Ia bahkan sempat menjalani perawatan di RSUP dr. Kariadi hingga sembuh.

Pemkot Semarang Targetkan 15.000 Nakes Disuntik Vaksin Sinovac

Kendati demikian, Hendi mengaku siap jika dirinya nanti diminta untuk menjadi orang pertama di Kota Semarang yang disuntik vaksin.

Hal ini menyusul kebijakan Presiden Joko Widodo yang meminta agar pimpinan daerah untuk menjadi yang kali pertama disuntik vaksin sebagai contoh kepada warganya.

“Prinsip kami, kalau seorang wali kota harus divaksin dulu, kami siap. Tapi, kalau saya dengar orang yang pernah terkena Covid-19 tubuhnya jauh lebih kuat. Jika harus yang lain dulu, kami pun siap,” ujar Hendi saat jumpa pers di kantornya, Kamis (7/1/2021).

Hendi menambahkan untuk vaksin tahap pertama jenis Sinovac, Kota Semarang rencana mendapat jatah 5.450 dosis.

Vaksin sebanyak itu diutamakan untuk tenaga kesehatan atau nakes yang selama ini melakukan penanganan secara langsung Covid-19.

Meski demikian, jumlah vaksin sebanyak itu belum cukup memenuhi kebutuhan nakes di Semarang. Mengingat jumlah nakes di Kota Semarang yang mencapai 15.000 orang lebih.

Salatiga Ajukan 5.850 Dosis Vaksin untuk Nakes

Menanggapi hal itu, Hendi pun mengaku Pemkot Semarang memiliki rencana membeli vaksin secara mandiri. Meski demikian, apakah rencana itu diizinkan oleh pemerintah pusat.

“Kami memiliki dana BTT yang sudah dicadangkan sekitar Rp50 miliar. Tapi, kami masih mencari tahu apakah vaksin itu selain yang sudah disiapkan dari pusat, bisa kita beli secara mandiri,” tutur Hendi.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.