Pertumbuhan Ekonomi Jateng Terancam Terkoreksi

Target pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah (Jateng) terancam terkoreksi jika penyebaran virus corona jenis baru (covid-19) tak segera teratasi.

Pertumbuhan Ekonomi Jateng Terancam Terkoreksi Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. (Harian Jogja-Reuters)

Semarangpos.com, SEMARANG — Target pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah (Jateng) terancam terkoreksi akibat penyebaran virus corona jenis baru (covid-19). Koreksi itu harus dilalui jika wabah itu tak segera teratasi.

Sejauh ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng telah mengidentifikasi 11 sektor mulai dari industri, pariwisata, hingga investasi yang terdampak covid-19. Sektor pariwisata misalnya terpukul karena adanya pembatalan maskapai penerbangan maupun pembatasan kunjungan bagi penumpang dari sejumlah negara.

Selain itu, Pemprov Jateng juga mendata terjadinya penurunan volume ekspor perikanan sekitar 50%, terutama ke negara China pada periode Januari-Februari 2020 sebesar 34%. Dibandingkan Januari yang tercatat 1.060 ton bakal merosot menjadi 696 Ton pada bulan Februari.

Tanjung Emas Setop Ekspor Masker dan Antiseptik

Ekonom Undip Wahyu Widodo mengatakan jika wabah covid-19 terus berlangsung sampai Mei 2020, maka ada kemungkinan target pertumbuhan ekonomi Jateng pada tahun ini akan terkoreksi. “Karena bukan saja supply side yang terimbas, tetapi juga dari demand side-nya,” kata Wahyu kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Kamis (19/3/2020).

Nasional Juga Turun

Wahyu menjelaskan, di level nasional Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas telah mengoreksi pertumbuhan nasional 2020 turun sekitar -0,3%. Demikian juga dengan Bank Indonesia yang mengoreksi 5,0%-5,4%.

Ada Siluman Harimau Dalam Gua Landak Semarang

Dengan proyeksi ini, maka target 5,8% Jawa Tengah di 2020 akan lebih sulit untuk dicapai. Wahyu bahkan mengatakan jika pemerintah bisa mempertahankan pertumbuhan pada 5,41% atau seperti tahun lalu, itu sudah sangat baik.

“Setidaknya, koreksi terjadi pada tahun 2020,” ungkapnya.

Jawa Tengah, diakui Wahyu telah menunjukkan kinerja yang baik, ketika pertumbuhan ekonomi nasional jatuh ke 5,02 persen pada 2019, Jateng justru tumbuh 5,41 persen. “Kuncinya jangan sampai corona menyebabkan panic buying,” tukasnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.