Polisi Sukoharjo Temukan 3 Kejanggalan, Laporan Palsu Kasus Pembegalan Terbongkar

Polisi Sukoharjo menemukan setidaknya tiga kejanggalan yang menimbulkan kecurigaan dari kasus pembegalan di perbatasan Sukoharjo.

Polisi Sukoharjo Temukan 3 Kejanggalan, Laporan Palsu Kasus Pembegalan Terbongkar Jajaran Satreskrim Polres Sukoharjo memburu dua pelaku begal yang diduga masih bersembunyi di area hutan di kawasan perbatasan Sukoharjo-Wonogiri, Sabtu (2/5/2020). (Istimewa-Polres Sukoharjo).

Semarangpos.com, SUKOHARJO – Polisi Sukoharjo, Jawa Tengah, menemukan setidaknya tiga kejanggalan dari kasus pembegalan di perbatasan Sukoharjo.

Dari tiga kejanggalan yang curigai itu akhirnya polisi membongkar kebohongan pembuat laporan yang mengaku sebagai korban pembegalan.

Polisi menemukan tiga kejanggalan seperti penyisiran hutan yang tanpa hasil, laporan korban yang berubah-ubah, dan kejanggalan motor korban tak diambil begal.

Ini Video Helikopter TNI Jatuh & Meledak di Kendal…

Sebelumnya diberitakan, pembuat laporan palsu begal di perbatasan Sukoharjo-Wonogiri itu adalah karyawan pabrik tekstil PT Sritex. Dia bernama Kiki Anjas Feri, 20, warga Pijirejo, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri.

Kiki mengaku menjadi korban begal pada 30 April 2020. Kepada polisi dia mengaku uang Rp2,7 juta miliknya dirampas begal. Dia juga mendapat luka akibat sabetan senjata tajam.

Keterangan Berubah-Ubah

Namun, penelusuran polisi Sukoharjo mengungkap fakta sebaliknya. Kiki lah yang mengarang cerita soal begal di perbatasan Sukoharjo dan membuat laporan palsu.

Korban Meninggal Helikopter MI-17 di Kendal Tinggalkan Bayi Usia 4 Bulan

Kasatreskrim Polres Sukoharjo, AKP Nanung Nugroho, ketika berbincang dengan Semarangpos.com, Minggu (7/6/2020), mengatakan keterangan korban yang berubah-ubah membuat polisi curiga.

Pembuat laporan palsu begal itu mengaku uang Rp2,7 juta miliknya dirampas begal saat kejadian. Awalnya, karyawan pabrik tekstil itu mengaku uang tersebut diambil dari bank. Saat dilacak ke bank, ternyata tidak ada transaksi tersebut.

Lalu keterangan pelaku berubah lagi. Kiki mengatakan uang yang dibawanya saat kejadian diambil dari ATM. Setelah dicek lagi, juga tidak ada transaksi dimaksud.

Wali Kota Semarang Mulai Pertimbangkan PSBB

Polisi juga mencurigai kesaksian pembuat laporan di mana motor korban tak diambil, padahal saat itu kondisi memungkinkan. Dalam laporan awal, pelaku mengaku saat kejadian di area perbukitan dan hutan, sangat sepi.

Anehnya, begal hanya merampas uang Rp2,7 juta. “Kami juga semakin curiga karena kendaraan milik pelaku tidak dibawa lari si begal,” jelas AKP Nanung.

Hal lain yang meyakinkan polisi bahwa pembuat laporan itu berbohong adalah nihilnya hasil penyisiran di area hutan. Saat kejadian juga tidak ada saksi mata sehingga sulit membuktikan karyawan pabrik tekstil itu benar-benar korban begal.

Menyisir Hutan

“Kami bahkan sempat memburu dua orang pelaku sesuai keterangan tersangka yang melarikan diri ke area hutan. Sampai disisir wilayah itu tak membuahkan hasil,” ujar dia.

Pasang Perangkap Tikus, Petani di Godong Grobogan Tewas Tersetrum

Atas perbuatan pembuat laporan palsu begal itu, kini dia ditahan dan mendekam di tahanan Mapolres Sukoharjo. AKP Nanung menambahkan tersangka dijerat Pasal 242 dan Pasal 220 KUHP terkait memberikan keterangan dan laporan palsu kepada polisi.

Diberitakan sebelumnya, dalam laporan yang ternyata palsu aksi kawanan begal ini terjadi di wilayah perbatasan Kabupaten Sukoharjo dan Wonogiri. Kejadian pada Kamis (30/4/2020) sekitar pukul 22.00 WIB.

Saat itu korban berangkat kerja dengan menggunakan sepeda motor dari di daerah Manyaran, Kabupaten Wonogiri.

Direktur Kriminal Umum Polda Jateng Dimutasi

Namun saat melintas di Dukuh Suwitan RT 003/RW 004 Desa Pundungrejo, Kecamatan Tawangsari, korban mengaku diadang dua orang pelaku. Setelah diadang, dua pelaku berusaha merampas apa yang dibawa korban. Akibatnya korban terjatuh. Selain itu korban juga mengalami luka di tangan dan kaki akibat sabetan senjata tajam.

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.