Positivity Rate Masih 30%, Gubernur Ganjar Sebut Testing Jateng Lampaui Standar WHO

Tingkat testing Covid-19 di Jawa Tengah (Jateng) masih terbilang rendah dengan angka positivity rate mencapai 30%, atau jauh dari standar WHO.

Positivity Rate Masih 30%, Gubernur Ganjar Sebut Testing Jateng Lampaui Standar WHO Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat menggelar jumpa pers seusai rapat penanganan Covid-19 di kantornya, Senin (26/7/2021). (Semarangpos.com-Humas Pemprov Jateng)

Semarangpos.com, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, menyebut tingkat testing Covid-19 di Jawa Tengah (Jateng) sudah melebihi standar dari Badan Kesehatan Dunia atau WHO.

Padahal, angka positivity rate atau perbandingan jumlah kasus Covid-19 dengan orang yang dites di Jateng baru mencapai 30%.

Klaim tingkat testing Jateng yang sudah melampaui WHO itu disampaikan Ganjar saat menggelar jumpa pers seusai memimpin rapat penanganan Covid-19 di Gedung A lantai kedua Pemprov Jateng, Senin (26/7/2021).

Baca juga: Komunitas Tionghoa Semarang Beri Sembako ke Jurnalis

“Testing kita dari data yang dimiliki sudah tinggi. Di pekan ke-28, testing kita sudah di angka 103.674. Ini sudah tinggi, sudah di atas WHO. Tapi, kalau kondisi kasusnya tinggi seperti ini, masih kurang menurut saya,” ujar Ganjar.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Ganjar juga menyebut beberapa daerah yang tingkat testing masih memprihatinkan atau rendah, terutama di wilayah Soloraya, khususnya Wonogiri.

“Wonogiri ternyata memang sedikit trouble terkait SDM [sumber daya manusia]. Tapi ini tadi sudah lapor bisa dikerjakan. Mereka juga minta bantuan terkait peralatan. Nanti akan kita bantu,” tutur Ganjar.

Selain itu, Ganjar mengaku ada beberapa kendala dalam melakukan testing dan tracing. Kendala itu antara lain masih banyaknya warga yang takut menjalani tes meski menjadi kontak erat pasien Covid-19.

“Ada yang berhubungan erat dites enggak mau. Seringnya petugas hanya melakukan tracing ke keluarga. Makanya, kita perlu menggandeng toko masyarakat dalam mengenjot testing. Supaya masyarakat lebih percaya. Proses itu memang enggak mudah,” ujarnya.

Target PPKM

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, Yulianto Prabowo, mengaku tingkat positivity rate Jateng masih dari standar WHO, yakni 30%. Sementara, standar positivity rate yang ditetapkan WHO pada suatu pemerintahan tidak boleh lebih dari 5%.

Sementara mengacu Instruksi Mendagri terbaru tentang PPKM di Jawa Bali, setiap daerah diminta untuk meningkatkan jumlah testing dan tracing. Ketentuannya, setiap daerah ditarget mengejar positivity rate kurang dari 10%.

Untuk wilayah Jateng, ditarget menggelar tes kepada 74.024 orang per hari. Dari 35 kabupaten/kota di Jateng, Kota Semarang mendapat target paling tinggi yakni 3.984 orang per hari, disusul Brebes dengan 3.874 orang per hari.

Baca juga: Serapan Dana Covid-19 Jateng Disebut Terendah Kedua, Ini Respons Gubernur Ganjar

Yulianto juga membenarkan jika data yang disampaikan Gubernur, yakni 103.674 tes bukan data harian, melainkan per pekan. Sedangkan angka positivity rate masih di atas 30%.

“Makanya ini kita harus terus meningkatkan. Ketaatan masyarakat juga harus ditingkatkan, testing juga harus ditingkatkan. Strategi harus diperbaiki semua supaya angka [kasus] menurun, positivity rate turun, kematian juga turun. Kita upayakan terus,” ujar Yulianto.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.