PPKM, Kunjungan Wisata di Bandungan Jeblok

Jumlah kunjungan wisatawan di kawasan wisata Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng) menurun drastis selama masa PPKM.

PPKM, Kunjungan Wisata di Bandungan Jeblok Pelaku wisata Bandungan yang tergabung dalam Asosiasi Karyawan Pariwisata (Akar) membagikan masker kepada pengunjung Pasar Ngunut, Bandungan, Kabupaten Semarang, Sabtu (23/1/2021). (Imam Yuda S./JIBI/Semarangpos.com)

Semarangpos.com, SEMARANG — Penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng) berdampak serius bagi sektor wisata di Bandungan.

Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bandungan menjadi turun drastis sejak aturan itu diterapkan pada 11 Januari 2021.

Ketua Asosiasi Karyawan Pariwisata (Akar) Kabupaten Semarang, Pujiono, mengatakan dampak kunjungan terasa karena pembatasan jam kunjungan.

ABG Berseragam Pramuka Ditemukan Meninggal di Kamar Hotel Bandungan

“Karaoke diizinkan buka mulai pukul 11.00 WIB sampai 19.00 WIB, tentu ini sangat berefek. Kemarin kami mengirim surat ke Bupati Semarang agar ada kebijakan khusus, jam buka dan jam tutup diundurkan,” jelas Pujiono saat pembagian masker di Pasar Ngunut Bandungan, Sabtu (23/1/2021).

Pujiono mengungkapkan pariwisata di Bandungan saling berhubungan, mulai dari karaoke, wisata alam, wisata kuliner dan pasar sayuran.

“Karenanya kita selalu sinergi termasuk dengan pemerintah kecamatan dan sukarelawan Bima untuk  bersama menekan Covid-19. Ini hubungannya dengan ekonomi bersama,” paparnya.

Menurut Pujiono, jika tidak ada kebijakan khusus terhadap pariwisata di Bandungan, maka pengusaha dan karyawan bisa dikatakan dalam kondisi sekarat.

“Sekarang kami hanya dalam posisi bertahan agar tidak ada karyawan yang PHK, karena PPKM adalah keputusan pusat kami patuh. Namun, kami berharap ada kebijakan khusus kalau PPKM diperpanjang,” ujarnya.

Operasi Yustisi

Sementara Camat Bandungan, Anang Sukoco, mengatakan wilayahnya termasuk paling gencar dalam melakukan operasi yustisi pada masa PPKM. Bahkan, selama pandemi pihaknya sudah menggelar operasi yustisi sekitar 66 kali guna menekan laju persebaran Covid-19.

“Saat ini kita berada di zona oranye setelah sebelumnya di zona merah,” jelasnya.

Anang menambahkan dalam upaya mengendalikan kasus Covid-19 di Bandungan, pihaknya kerap menggandeng pelaku wisata.

Industri Karaoke Bandungan Coba Bertahan di Masa Pandemi

Kendati, efek pandemi tersebut buruk bagi sektor pariwisata di Bandungan yang selama ini menjadi kawasan wisata andalan Kabupaten Semarang.

Menurut Anang, selama PPKM memang ada penurunan jumlah kunjungan ke Bandungan.

“Tapi kita fokus untuk mengurangi Covid-19 dulu. Kalau itu terkendali tentu pengunjung akan merasa aman dan nyaman,” jelasnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.