Sebulan Merah, Jepara Kini Zona Oranye Covid-19

Kemenkes menetapkan Kabupaten Jepara, Jawa Tengah masuk dalam zona oranye dengan risiko sedang dalam peta persebaran Covid-19.

Sebulan Merah, Jepara Kini Zona Oranye Covid-19 Ilustrasi virus corona (Freepik)

Semarangpos.com, SEMARANG — Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menetapkan Kabupaten Jepara, Jawa Tengah masuk dalam zona oranye dengan risiko sedang dalam peta persebaran Covid-19. Status itu disematkan setelah sekitar sebulan terakhir Jepara masuk dalam zona merah dengan risiko tinggi Covid-19.

Seusai mendengarkan pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo, Jumat (14/8/2020) pagi, di Gedung DPRD Jepara, Bupati Dian Kristiandi menyampaikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jepara. Tak terima ia juga berterima lasih kepada masyarakat dan semua pihak yang bersama-sama berjuang di tengah pandemi Covid-19.

Cerita Kiai di Jateng Sembuh dari Covid-19 Setelah Konsumsi Sari Tebu & Zamzam

“Alhamdulillah, atas kerjasama kita semua. Jepara yg semula zona merah dengan risiko tinggi, per 9 Agustus oleh Kemenkes, ditetapkan sebagai zona oranye dengan risiko sedang,” kata Andi sebagaimana dikutip Semarangpos.com dari Diskominfo Jepara.

Meskipun masuk dalam risiko sedang, masyarakat tidak boleh mengabaikan protokoler kesehatan. Bahkan masyarakat harus lebih ditingkatkan lagi. Melalui momenum Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Kemerdekaan Republik Indoensia, orang nomor satu di Jepara mengajak kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama membawa Jepara kembali ke zona hijau dengan risiko aman. “Kita tingkatkan kerja sama kita agar Jepara kembali ijo royo-royo,” kata bupati.

Upaya Perbaikan

Sementara itu, Juru Bicara GTPP Covid-19 dr. Fakhrudin mengatakan tren positif ini karena ada upaya-upaya yang menjadikan perbaikan, sehingga dari zona merah menjadi oranye. Disampaikan, penentuan kriteria ini langsung dari Kemenkes dan dievaluasi seminggu sekali. Ada 15 kriteria penilaian yang dilakukan sehingga dinyatakan Jepara saat ini masuk zona oranye. “Namun tidak menutup kemungkinan, jika masyarakat mengabaikan protokoler kesehatan akan bisa kembali ke zona merah,” kata dia.

Beberapa yang dinilai, yaitu epidemologi, surveilans kesehatan masyarakat, dan pelayanan. Total ada 15 indikator, antara lain penurunan jumlah kasus positif pada minggu terakhir, jumlah meninggal dunia, jumlah kasus yang dirawat di rumah sakit, kenaikan jumlah selesai pemantauan, laju insidensi kasus, hingga angka reproduksi efektif.

Kunjungi Semarang, Bule Rumania Ini Jajal Kepala Manyung di Warung Makan Bu Fat

Dijelaskan, awalnya Kabupaten Jepara masuk zona hijau sebelum puasa, kemudian berubah menjadi kuning (risiko sedang), dan merah pada bulan Juni dan Juli. Kemudian, pada bulan Juli dan Agustus aga perkembangan. “Penilaian tidak hanya berdasar angka kasus dan kematian. Namun beberapa faktor lainya,” kata dia.

Dari data perkembangan korona di Kabupaten Jepara, hingga saat ini ada 190 orang yang terkonfirmasi Covid-19. Sebanyak 104 orang melakukan isolasi mandiri, 50 orang perawatan dalam daerah, dan 36 orang dari luar daerah. Pasien sembuh mencapai 968 orang, dan meninggal dunia 87 orang.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

 

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.