Sedapnya Gulai Kambing Bustaman Nan Legendaris di Semarang

Gulai Kambing Bustaman Pak Sabar di Kota Semarang wajib dicicipi penggemar karya kuliner olahan kambing yang singgah di ibu kota Jawa Tengah.

Sedapnya Gulai Kambing Bustaman Nan Legendaris di Semarang Seporsi Gulai Kambing Bustaman Pak Sabar yang sudah dijualan sejak tahun 1979. (Youtube—dyodoran)

Semarangpos.com, SEMARANG Siapa di sini penikmat gulai kambing? Kalau ada, kalian wajib mencicipi sedapnya olahan kuliner di Kedai Gulai Kambing Bustaman Pak Sabar di Kota Semarang.

Bagi yang belum tahu lokasi kedai tersebut, Gulai Kambing Bustaman Pak Sabar berada di kawasan Kota Lama Semarang. Lebih tepatnya lagi, berada di belakang Gereja Blenduk. Mudah dicari bukan?

Sekadar informasi, Bustaman adalah nama sebuah kampung di Kota Semarang. Kawasan tersebut dikenal sebagai tempat pengolahan dan pemotongan kambing.

Ki Ageng Pandanaran Pernah Jadi Bupati Semarang yang Tamak?  

Seperti yang dihimpun Semarangpos.com dari Youtube channel seorang food vloger bernama Dyodoran, Rabu (10/6/2020), melakukan wisata kuliner di Gulai Kambing Bustaman Pak Sabar.

Youtuber khas kuliner yang kerap disapa Dyo itu tertarik untuk mencicipi olahan kambing di kawasan Kota Lama itu. Dalam vlog berjudul Gule Kambing Bustaman Pak Sabar, memperlihatkan lelaki itu mengajak ngobrol si pemilik kedai tersebut.

“Bukanya mulai tahun 1979. Dulunya diolah oleh Mbah terus anaknya yang namanya Paklik saya bernama Pak Sabar,” ungkap si pemilik kepada Dyo.

Disbudpar Kota Semarang Tunjukkan Cara Berwisata Saat New Normal  

Berbeda dengan gulai kambing pada umumnya, Gulai Kambing Bustaman Pak Sabar memiliki ciri khas yang unik. Di kedai itu, kuah gulai diolah dari campuran serndeng dan santan kelapa.

Kuah Cenderung Bening

Serundeng sendiri berbahan dasar kelapa yang sudah diparut. Setelah itu disangarai kering dan ditumbuk bersama bumbu rahasia lainnya. Itulah mengapa kuah gulai olahan Pak Sabar berwarna kuning kunyit dan cenderung bening.

“Saya pedas ya Pak. Boleh tolong dibuatkan yang spesial Pak, pokoknya saya manut saja,” pinta Dyo yang setia melihat bagaimana gulainya tersebut diolah. Jika suka pedas, cabai akan diulek langsung di mangkok yang akan digunakan untuk menyajikan gulai.

Alami Dehidrasi di Alas Ketonggo Ngawi, Kru Sara Wijayanto Hampir Pingsan

Dalam vlog Dyo, terlihat si pemilik warung memotong lidah kambing, janggut, dan jeroan berupa babat, dan irisan daging untuk menambah rasa maknyus di semangkuk gulai. “Wah gede banget dagingnya,” papar youtuber itu.

Jika ingin menikmakti satu porsi gulai, kalian hanya perlu merogoh kocek sejumlah Rp30.000. Untuk penyajiannya, di meja makan disediakan tahu goreng, jeruk nipis, kecap, lada, irisan bawang merah, dan cabai.

“Tempatnya itu sangat jadul. Karena kita berada di area Kota Lama jadi bangunannya itu tempo dulu, apalagi itu gerobaknya awit zaman biyen pokoknya,” ungkap Dyo sambil mengaduk gulainya.

Objek Wisata di Tawangmangu Masih Tutup, Masyarakat Sudah Padati Jalan…

Begitu ia mencicipi kuahnya, ia langsung tersenyum. “Kuahnya ini gurih banget dan jeroannya kenyal. Ini aku tadi request rasa pedes tapi malah tambah nikmat lur,” tambahnya.

Tidak hanya itu, ia juga memesan otak kambing yang dibungkus daun pisang. “Karena otak itu lembut makanya dibungkus dengan daun pisang. Kalau enggak nanti hancur lebur menyatu dengan kuahnya,” jelasnya kepada para penonton vlog-nya.

Sesekali Dyo terlihat menggelengkan kepala saking nikmatnya gulai tersebut. “Wah pokoknya semlidut, lezatoz, kotoz-kotoz,” kalimat andalannya jika menemukan hidangan karya kuliner yang lezat.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.