Sedulur Sikep Dukung Samin Surosentiko Jadi Pahlawan Nasional

Komunitas masyarakat Sedulur SIkep mendukung usulan pelopor ajaran Samin atau Saminisme, Samin Surosentiko, sebagai pahlawan nasional.

Sedulur Sikep Dukung Samin Surosentiko Jadi Pahlawan Nasional Tokoh Sedulur Sikep Desa Larikrejo Budi Santoso yang juga dianggap sebagai tokoh penghayat kepercayaan ketika menyampaikan sambutan pada diskusi dengan tema "Membangun Toleransi Kerukunan Umat Beragama dan Kepercayaan Dalam Menjaga NKRI dan Mencegah Radikalisme dan Terorisme" di Desa Larikrejo, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Kamis (8/4/2021). [ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif]

Semarangpos.com, KUDUS – Kelompok masyarakat Sedulur Sikep mendukung usulan tokoh Samin Surosentiko sebagai pahlawan nasional.

Hal itu dsampaikan tokoh Sedulur Sikep Desa Larikrejo, Budi Santoso, saat menghadiri diskusi bertema “Membangun Toleransi Kerukunan Umat Bergama dan Kepercayaan Dalam Menjaga NKRI dan Mencegah Radikalisme dan Terorisme” di Desa Larirejo, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Kamis (8/4/2021).

“Sebetulnya usulan tokoh Samin Surosentiko menjadi pahlawan nasional sudah lama muncul. Kalaupun saat ini kembali digaungkan, kami warga Sedulur Sikep yang berada di Desa Larikrejo, Kecamatan Undaan, Kudus, sangat mendukung,” kata Budi dikutip dari Suara.com, Sabtu (10/4/2021).

Baca juga: Hoegeng, Kariadi, & Soegarda Poerbakawatja Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

Budi berharap pemerintah bisa memproses usulan Samin Surosentiko sebagai pahlawan nasional secepatnya. Jika itu terlaksana, komunitas Sedulur Sikep pun bisa meneruskan ajaran tokoh itu ke masyarakat luas.

Samin Surosentiko, lanjut Budi merupakan pelopor ajaran Samin atau Saminisme. Pengikutnya banyak berada di wilayah Kabupaten Blora, Jawa Tengah (Jateng) dan Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim).

Pada masa kolonial, pria yang memiliki nama asli Raden Kohar itu dikenal menentang penjajah Belanda.

“Intinya, leluhur kami menentang penjajahan Belanda. Karena tidak boleh membunuh karena ajarannya semua manusia yang ada di bumi merupakan saudara sehingga agar bisa tetap hidup harus menjalin bekerja sama,” ujar Budi.

Baca juga: Diganjar Penghargaan Balai Bahasa Jateng Gara-Gara Dunia Samin, Begini Reaksi Soesilo Toer..

Adapun perlawanan terhadap penjajahan yang dilakukan Samin Surosentiko dan pengikutnya adalah dengan cara menolak membayar pajak dan peraturan lain yang dibuat Belanda.

“Setelah dibuang ke Digul, kemudian kedua di Sawah Lunto, Padang, Sumatra Barat, memberikan petuah. Petuah itu ketika Indonesia merdeka [pengikutnya] harus mau membayar pajak dan kebijakan pemerintah lainnya,” ujarnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.