Kasus Corona Naik 139 Dalam Sehari, Ini Kata Gubernur Jateng

Dalam sehari kasus positif virus corona atau Covid-19 di Jateng mengalami lonjakan cukup tinggi, yakni sebanyak 139 kasus.

Kasus Corona Naik 139 Dalam Sehari, Ini Kata Gubernur Jateng Ilustrasi virus corona. (Freepik)

Semarangpos.com, SEMARANG – Dalam sehari kasus positif Covid-19 atau virus corona di Jawa Tengah (Jateng) mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Berdasarkan data yang disampaikan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional, Rabu (10/9/2020), ada penambahan 139 kasus positif Covid-19 di Jateng.

Dengan demikian, total jumlah kasus positif Covid-19 di Jateng telah mencapai 1.813 orang, dengan perincian 1.084 pasien dirawat, 626 orang sembuh, dan 103 orang meninggal dunia.

Data ini sedikit berbeda dengan yang ditampilkan pada situs web corona.jatengprov.go.id. Dalam laman Internet milik Pemprov Jateng itu tertulis total kasus positif virus corona mencapai 1.857. Jumlah sebanyak itu terdiri dari 762 pasien dirawat, 960 orang sembuh, dan 135 orang meninggal dunia.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, membenarkan jika penambahan kasus virus corona di Jateng cukup tinggi. Kendati demikian, menurutnya hal itu tidak terlepas dari banyaknya tes massal yang gencar dilakukan di 35 kabupaten/kota di Jateng.

“Bahwa ada peningkatan iya! Peningkatanmya di kabupaten tertentu iya. Seperti di Kota Semarang, yang terjadi di Pasar Kobong, Pasar Karanganyu. Bahkan bukan hanya rapid, tapi PCR tes. Jadi langsung saja hasilnya,” kata Ganjar, Rabu (10/6).

Ganjar mengatakan sampai saat ini sekitar 38.111 alat rapid test telah dibagikan Pemprov Jateng. Pembagian dilakukan dalam dua tahap, yakni 27.011 alat. Perinciannya untuk dinas kesehatan di tiap kabupaten/kota mencapai 24.641, sementara untuk sejumlah rumah sakit 2.370.

Dari jumlah tersebut yang sudah dilakukan pemeriksaaan sebanyak 22.337, dengan hasil reaktif mencapai 809 orang dan non-reaktif sekitar 21.528 orang.

Klaster Gowa

Sementara untuk tahap kedua, yang distribusikan ke 35 kab/kota mencapai 11.100 alat. Sampai saat ini sudah dilakukan pemeriksaan sebanyak 3.411, dengan hasil 94 reaktif dan 3.317 non-reaktif. Sedangkan sisanya mencapai 12.363 alat rapid test.

“Rapid itu dipakai untuk pengecekan dan memang diketahui [penularannya] bukan hanya dari wilayahnya saja tapi berasal dari berbagai tempat,” kata Ganjar.

Ganjar mencontohkan seperti yang terjadi di Desa Krincing Kabupaten Magelang. Di desa itu kasus penularannya sangat tinggi. Bahkan dalam satu RT, jumlah penularan mencapai 27 orang.

“Di Desa Krincing Magelang itu dari klaster Gowa. Itu tinggi sekali. Maka kita cari dan berkali-kali saya meminta kawan-kawan yang dari Gowa melaporlah agar kita bisa melakukan penelusuran dengan baik,” kata Ganjar.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.