Semakin Panas, Sucipto Hadi Purnomo Bersurat ke Mendikbud

Dosen Universitas Negeri Semarang (Unnes) Sucipto Hadi Purnomo yang difitnah lalu dinonaktifkan Rektor Fathur Rokhman membuat surat terbuka.

Semakin Panas, Sucipto Hadi Purnomo Bersurat ke Mendikbud Sucipto menunjukkan surat yang ditujukan ke Kemendikbud. (detik.com)

Semarangpos.com, SEMARANG – Permasalahan dosen Universitas Negeri Semarang (Unnes), Sucipto Hadi Purnomo, yang dinonaktifkan Rektor Fathur Rokhman tambah panas. Dosen Bahasa dan Sastra Jawa itu membuat surat keberatan yang ditujukan ke Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Ia blak-blakan menyampaikan keberatannya atas Surat Keputusan (SK) Rektor Unnes No. B/167/UN37/HK/2020 bertanggal 12 Februari 2020. “Setelah saya pikir-pikir, akhirnya saya mengajukan keberatan atas pembebasan sementara dari tugas jabatan dosen.”

Sucipto mengungkapkan bahwa ia sudah menulis surat keberatan tersebut sejak Jumat (14/2/2020) silam. Namun, surat tersebut baru disampaikan ke Mendikbud melalui jasa pengiriman swasta pada Rabu (19/2/2020).

Pengendara Motor di Semarang Tergencet Truk

Surat keberatan itu juga ditembuskan ke rektor Unnes. Tak cukup dengan itu, salinan surat itu kini juga telah tersebar luas di grup-grup aplikasi percakapan mahasiswa dan alumni perguruan tinggi tersebut.

Soal keganjilan dalam surat keputusan dari Rektor Fathur Rokhman, Cipto—panggilan akrab Sucipto—mengatakan, “Biarlah Pak Mas Menteri [Nadien Makarim] atau pejabat lain di bawahnya yang menelisik.”

Akibat diberlakukannya SK tersebut, Cipto tidak boleh mengajar, tidak boleh melakukan penelitian, dan tidak boleh melakukan pengabdian kepada masyarakat di Unnes. Namun, ia mengatakan tetap melakukan presensi, “Saya tetap melakukan presensi setiap hari.”

Emoh Melanggar

Sesuai dengan SK itu, Cipto juga dilarang menggunakan nama dan atribut Unnes dalam kegiatan pribadi maupun kelembagaan. “Makanya, Senin kemarin waktu ke kampus, saya enggak pakai baju yang ada logonya Unnes. Kan bisa dianggap melanggar itu…” lanjutnya.

Ia juga menambahkan, “Salam, Sucipto Hadi Purnomo, seseorang yang telah menerima ganjaran berupa penonatifan sementara dari tugas jabatan dosen [di Unnes –terpaksa menyebut ini] dari rektornya.”

Sebelumnya, ia dibebastugaskan sementara dari tugas sebagai dosen terkait tuduhan ujaran kebencian kepada Presiden Joko Widodo di akun Facebook miliknya.

Kendarai Sepeda, Warga Grobogan Tewas Tertabrak Kereta

“Apakah yang saya tulis di Facebook itu menghina Pak Jokowi? Di mana unsur penghinaannya? Itu justru satir karena selama ini apa-apa yang disalahkan Jokowi. Jangan-jangan penghasilan [uang] yang diterima anak-anak saya saat Lebaran kemarin turun itu juga yang disalahkan Jokowi?” kelakarnya.

Rektor Unnes, Fathur Rokhman, menanggapi bahwa kampusnya sangat tegas terhadap unggahan di media sosial yang dilakukan civitas academica terkait penghinaan terhadap simbol negara maupun kepala negara. Hal itulah yang membuat Sucipto dinonaktifkan sebagai pengajar di Unnes.

Namun, Sucipto menduga penonaktifan dirinya sebagai anggota staf pengajar peguruan tinggi negeri itu dilatarbelakangi kasus dugaan plagiarisme oleh Rektor Unnes Fathur Rokhman. Karena ia pernah diminta Polda Jateng menjadi saksi dalam kasus plagiarisme rektor Unnes. (Dhina Cantya/Semarangpos.com)

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.