SMK Negeri Jateng Jadi Klaster Covid-19, Pembelajaran Tatap Muka Riskan Digelar di Jateng

Pembelajaran tatap muka atau pembukaan sekolah di Jateng berpotensi batal digelar pada Januari 2021 menyusul masih tingginya angka penularan Covid-19.

SMK Negeri Jateng Jadi Klaster Covid-19, Pembelajaran Tatap Muka Riskan Digelar di Jateng Situasi SMK Negeri Jateng di Jl. Brotojoyo No.1 Kota Semarang pasca-terjadinya penularan Covid-19, Jumat (4/12/2020). (Semarangpos.com-Imam Yuda S.)

Semarangpos.com, SEMARANG – Pembukaan sekolah atau pembelajaran tatap muka di Jawa Tengah atau Jateng pada Januari nanti berpotensi batal. Hal itu menyusul kasus positif Covid-19 di Jateng yang terus melonjak.

Bahkan, terbaru kasus penularan Covid-19 terjadi di lingkungan SMK Negeri Jateng yang berada di Kota Semarang yang tengah menggelar uji coba pembelajaran tatap muka atau PTM.

Informasi yang diperoleh Semarangpos.com, ada sekitar 179 siswa di sekolah asrama atau boarding school itu yang terpapar Covid-19. Dari jumlah sebanyak itu, lima di antaranya dikabarkan telah sembuh atau hasil tes PCR dengan metode swab negatif.

Ketua DPRD Jateng Sebut 27 Siswa SMK Negeri Jateng Positif Covid-19, Pembelajaran Tatap Muka Minta Disetop

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, menyatakan pembelajaran tatap muka atau pembukaan sekolah tingkat SMA dan SMK di Jateng belum tentu akan digelar pada Januari nanti.

“Kemungkinan besar belum. Kalau melihat pertumbuhan di seluruh dunia, apalagi yang di Jawa saja kayak gini. Lebih baik kita menyiapkan dan berhati-hati,” tutur Ganjar saat dijumpai Semarangpos.com di rumah dinasnya, Puri Gedeh, Kota Semarang, Jumat (4/12/2020) sore.

Ganjar menambahkan munculnya kasus pelajar yang terpapar Covid-19 itu menjadi peringatan agar seluruh pihak berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan. Termasuk rencana penerapan pembelajaran tatap muka atau pembukaan sekolah pada Januari 2021 nanti.

Statement saya enggak berubah! Semua bergantung kondisi. Bayangkan yang sudah kita siapkan, mereka berasrama, tidak keluar, masih bisa tertular. Ternyata itu [penularan] dari orang yang keluar-masuk [guru]. Maka kita memang hati-hati betul dan ke Januari itu buat saya harus hati-hati. Termasuk yang di Jepara beberapa waktu lalu. Tutup, jangan lama-lama,” katanya.

Tidak Buru-buru

Ganjar menambahkan saat ini pihaknya sudah memerintahkan SMK Negeri Jateng untuk ditutup menyusul adanya kasus penularan Covid-19 tersebut.

Menurut Ganjar, informasi awal ada sekitar 12 siswa yang dinyatakan terpapar Covid-19. Ia pun langsung memerintahkan untuk melakukan tes terhadap seluruh siswa yang menjalani uji coba pembelajaran tatap muka.

12 Wilayah Di Jateng Zona Merah Covid-19, Mana Saja?

“Kemarin saya dilapori di SMK Jateng ada yang terpapar. Saya cek, ternyata dari guru. Kalau kemarin waktu saya dating ada 12 [positif Covid-19]. Terus saya minta semua dan langsung di tutup,” ujar Ganjar.

Terungkapnya, kasus penularan Covid-19 di lingkungan SMK Negeri Jateng ini kali pertama disampaikan Ketua DPRD Jateng, Bambang Kusriyanto. Politikus PDIP itu pun mengimbau kepada seluruh sekolah di Jateng untuk tidak buru-buru melakukan uji coba pembelajaran tatap muka.

“Saya minta bersabar dulu, tidak usah kesusu. Utamakan keselamatan siswa dan guru. Ini juga untuk menekan agar angka positif di Jateng tidak meroket seperti saat ini,” ujarnya

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.