Sopir Pilih Ngemel, Jembatan Timbang Subah Bantah Ada Pungli

Truk bermuatan barang yang melintas dari arah timur (Semarang) jalur pantai utara dipantau uji pengawasan muatan di Jembatan Timbang Subah, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Sopir Pilih Ngemel, Jembatan Timbang Subah Bantah Ada Pungli Truk bermuatan barang yang melintas dari arah timur (Semarang) jalur pantai utara sedang dilakukan uji pengawasan muatan di Jembatan Timbang Subah, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. (Antara-Kutnadi)

Semarangpos.com, BATANG — Unit Pelayanan Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) Subah, Kabupaten Batang, Jawa Tengah membantah anggapan masih adanya kasus pungutan liar di jembatan timbang itu setelah sempat ditutup oleh pemerintah karena kasus pungli.

Kepala UPPKB Jembatan Timbang Subah Bambang Syamsul di Batang, Jawa Tengah, Kamis (26/12/2019), mengatakan pihaknya tak akan segan melaporkan petugas atau anak buahnya apabila melakukan tindakan tercela itu. Laporan semacam itu, katanya, bakal mendatangkan sanksi tegas.

“Mereka [melakukan pungli] akan kami lakukan pembinaan sampai mutasi dari jabatannya. [Tindakan pungli] taruhannya jabatan,” katanya.

Ia mengaku masih banyak truk yang membawa barang melebihi batas kewajaran atau over tonase namun UPPKB Subah kesulitan melakukan penindakan karena para sopir truk sudah membawa surat bukti pelanggaran (tilang).

“Kami memang kesulitan melakukan tindakan tilang karena rata-rata mereka [sopir truk] yang datang dari arah Semarang sudah mendapatkan penindakan di jembatan timbang lain seperti di Klepu maupun Rembang. Mereka yang masuk ke jembatan timbang hanya tinggal menunjukkan bukti surat tilang,” paparnya.

Menurut dia, setiap sopir truk yang mendapat surat tilang akan diberikan pula berita acara peringatan agar ke depan tidak mengulang kesalahan yang sama, yaitu membawa barang yang melebihi batas tonase. “Ada surat perintah dari direktur pelaksana atau lalu lintas. Adapun, jumlah kendaraan berat yang dikenai tilang, sekitar 10 kendaraan per hari,” katanya.

Sopir truk Sukron mengatakan dirinya lebih memilih ngemel alias memberi uang pada petugas jembatan timbang saat masuk ke jembatan timbang daripada berlama-lama diperiksa. “Kami memang sudah mendapat surat tilang karena mengangkut barang melebihi batas tonase. Akan tetapi daripada diperiksa terlalu ribet dan berlama-lama, kami memilih ngemel Rp10.000,” katanya.

Ketua Pelaksana Saber Pungli Kabupaten Batang Kompol Hartono mengatakan pihaknya sudah mengagendakan pencegahan di UPPKB Subah sebagai upaya mengantisipasi adanya tindakan pungli. “Kita tidak grusa-grusu [terburu-buru] melakukan penindakan namun sebelumnya akan dilakukan sosialisasi pencegahan pungli kepada para petugas UPPKB. Jika sudah dilakukan sosialisasi namun masih ada pungli maka kita baru melakukan penindakan,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.