Tahun Ajaran Baru Segera Dimulai, Dinas Pendidikan Solo Tak Izinkan MPLS Tatap Muka
Dinas Pendidikan Kota Solo tidak mengizinkan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) digelar secara tatap muka selama pandemi Covid-19.
Semarangpos.com, SOLO — Dinas Pendidikan atau Disdik Kota Solo tidak mengizinkan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi siswa baru digelar secara tatap muka pada masa pandemi Covid-19. Meski pun, tahun ajaran baru segera dimulai, pada Senin (13/7/2020).
Dampak Covid-19 ini sangat berpengaruh khususnya di bidang pendidikan, sehingga belajar mengajar dengan cara tatap muka secara langsung atau di sekolah dihentikan. Hal ini dilakukan demi mencegah penularan virus Corona yang sangat mungkin terjadi saat dilakukan pembelajaran secara langsung.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sudah menetapkan tahun ajaran baru dimulai pada 13 Juli nanti. Kemendikbud juga telah menetapkan aturan tatap muka pada jadwal masuk sekolah untuk wilayah yang dinyatakan zona hijau. Saat ini Solo masih berada pada zona kuning, yang artinya belum bisa melakukan kegiatan belajar tatap muka di sekolah.
Dalam akun Instagram @humaspemkotsurakarta, Dinas Pendidikan Kota Solo telah memastikan bahwa tahun ajaran baru dimulai Senin (13/7/2020). Disdik Solo juga memutuskan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) tidak dilakukan dengan tatap muka. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dengan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ). Selama PJJ siswa melaksanakan pembelajaran di rumah.
Berisiko
Jadwal pelaksanaan PJJ disesuaikan dengan jadwal kalender akademik dengan ketentuan wajib belajar bagi siswa mulai pukul 07.00 WIB sampai 15.00 WIB.
Bagi siswa didik baru, MPLS dilakukan dengan mekanisme daring (dalam jaringan). Sekolah dilarang menggelar MPLS tatap muka. Hingga saat ini semua kegiatan dilakukan secara daring. Karena MPLS tatap muka penuh risiko.
Kepala satuan pendidikan memastikan proses komunikasi dengan orang tua/wali siswa dapat terjalin dengan baik untuk memastikan proses belajar mengajar selama PJJ dapat berjalan dengan baik. Jika komunikasi antara orang tua/wali siswa hanya berlangsung pasif akan memperlambat proses pendidikan anak.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Percepat Digitalisasi Pendidikan, Pengguna “Pijar Sekolah” Bertambah 1.000 Sekolah dari Tahun Sebelumnya
- Upaya Tingkatkan Pendidikan, Semen Gresik Gelar SG Goes To School di 11 SD di Rembang dan Blora
- Tingkatkan Kualitas SDM dan Mutu Akademik, Upitra Solo Gelar Pelatihan Dosen
- Dorong Daya Saing Generasi Muda, Telkom Hadirkan Digitalisasi Pendidikan di Tarutung
- Ini Tanggapan Gibran, Terkait Klaster PTM di Kota Solo
- Waduh! Klaster PTM di Kota Solo Berkembang ke 5 SD
- Piala Wali Kota Solo Ditunda, 4 Pemain Diisukan Positif Covid-19
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.