Tahun Baru, Gubernur Jateng Imbau Warga Tak Nyalakan Petasan & Kembang Api
Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, mengimbau kepada warganya untuk tidak menyalakan kembang api dan petasan dalam menyambut malam pergantian tahun atau Tahun Baru 2020.
Ilustrasi pesta kembang api saat malam Tahun Baru. (Antara-Fakhri Hermansyah) Semarangpos.com, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, mengimbau kepada warganya untuk tidak menyalakan kembang api dan petasan dalam menyambut malam pergantian tahun atau Tahun Baru 2020.
Hal itu disampaikan Ganjar saat memimpin rapat koordinasi dengan seluruh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkominda) se-Jateng di Hotel Patra, Kota Semarang, Kamis (19/12/2019).
Dalam rapat yang digelar untuk memastikan kesiapan Jateng menghadapi libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru) itu, muncul usulan pelarangan petasan atau kembang api dari masyarakat. Menurut Ganjar, usulan itu menarik dan dapat diterapkan.
“Ada usulan itu, ya sebaiknya memang tidak usah menyalakan petasan. Biar tidak boros, tidak berlebihan dan tidak membuat ramai. Kalau mau menyalakan kembang api ya yang kecil saja, biar tidak membuat ribut,” ujar Ganjar.
Ganjar menyebutkan Jateng telah siap dalam menyambut libur Natal dan Tahun Baru. Seluruh stok kebutuhan pokok masyarakat dipastikan aman, seperti beras, bahan bakar minyak (BBM), maupun elpiji,
Dari sisi keamanan, Ganjar juga memastikan semua personel dari TNI/Polri telah disiagakan menjamin keamanan Nataru. Dukungan dari jajaran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jateng semua siap mendukung dengan perasaan saling menghormati.
“Intinya, kami masyarakat Jateng siap menyambut para pemudik yang ingin merayakan Natal dan Tahun Baru di Jateng. Selamat Natal dan Tahun Baru bagi yang merayakan, semoga Natal dan Tahun Baru nanti lancar. Pekan depan, kami akan keliling untuk mengecek kondisi di lapangan,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Ganjar juga meminta seluruh jajaran Forkominda di kabupaten/kota melakukan penjagaan di lokasi yang dianggap titik kemacetan dan rawan bencana.
“Biasanya yang menimbulkan kemacetan itu di U-turn, pasar tumpah, exit tol, dan SPBU. Jadi saya minta Satpol PP juga berjaga-jaga. Titik rawan bencana juga harus dijaga, agar tidak menghambat kelancaran,” terangnya.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Gubernur Ahmad Luthfi Sebut Rumah Sakit Kardiologi Emirates-Indonesia Tercanggih
- Pemprov Jateng akan Integrasikan Trans Jateng dengan Ojek Online dan Angkot
- Gubernur Ahmad Luthfi Perintahkan Bupati dan Wali Kota di Jateng Petakan Daerah Rawan Bencana
- Nilai Investasi di Jawa Tengah Tembus Rp66,13 Triliun, Serap 326.462 Tenaga Kerja
- Hadiri Acara PWI di Solo, Gubernur Ahmad Luthfi Ungkap Peran Penting Pers bagi Pemerintahannya
- Dilepas Gubernur Ahmad Luthfi, Kontingen Jateng ke Pomnas XIX Diharapkan Jadi Juara Umum
- Demo Ricuh, Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Masyarakat Jateng Jaga Kondusivitas
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.