Tanaman Hidroponik Butuh Nutrisi, Inilah Nutrisi Paling Murah dan Mudah Dibuat

Semarangpos.com, KARANGANYAR – Tanaman hidroponik menjadi salah satu jawaban bagi yang ingin becocok tanam di lahan sempit dan tak kotor oleh tanah atau lumpur. Tahukah Anda tanaman hidroponik butuh nutrisi? Banyak jenis nutrisi tanaman dijual di pasaran dan ada nutrisi murah yang bisa dibuat sendiri.

Nah bagi yang ingin bikin sendiri nutrisi tanaman dapat menggunakan bahan yang sangat murah. Bikin nutrisi tanaman hidroponik jadi lebih murah pakai air leri atau air cucian beras.

Penggunaan air leri ini mampu menekan biaya produksi untuk menghasilkan sumber pangan alternatif yang bermutu pada masa pandemi Covid-19.

Yuk Intip Gereja Blenduk yang Ikut Jadi Saksi Perkembangan Semarang

Selama pandemi, masyarakat direkomendasikan menanam sayuran yang bersifat konsumtif. Jenis sayuran itu misalnya kangkung, sawi-sawian, dan bayam. Ketiga sayuran ini paling banyak diminati masyarakat.

“Tiga jenis ini tidak banyak perlakuan khusus. Jadi sangat mudah dipraktikkan kalangan pemula,” kata owner AA818 Hydroponic, Anggi Bito Lukmanto, 31, saat ditemui Semarangpos.com, di rumahnya beberapa waktu yang lalu.

Anggi menjelaskan untuk menghasilkan sayuran layak dikonsumsi tanaman memerlukan nutrisi. Nutrisi ini umumnya memakai nutrisi paten untuk keperluan produksi.

DPRD Kritik Birokrasi Pemkot Salatiga Tangani Covid-19

Nutrisi khusus tanaman hidroponik itu jika lokasi rumah dekat dengan praktisi hidroponik, bisa menggunakan nutrisi AB Mix. Jika tidak disarankan memenuhi unsur makro dan mikro misalnya pupuk organik cair.

Sedangkan, untuk kebutuhan konsumsi rumah tangga, ada nutrisi yang mudah dan murah untuk diaplikasikan. Nutrisi hidroponik itu berbahan air leri atau air cucian beras.

Makro-mikro

“Kalau ada MOL [mikro organisme lokal] dari leri bisa dimafaatkan. Tidak harus paten yang penting bisa memberikan nutrisi bagi tanaman untuk tumbuh,” ujar Anggi.

Gubernur Lepas Pegawai Pos Kirimkan Bansos Covid-19

Caranya, sederhana, air leri dikumpulkan ke dalam wadah dan dibiarkan mengendap. Setelah itu, leri dimasukkan ke dalam botol tertutup. Tambahkan EM4 untuk proses fermentasinya.

“Itu paling sederhana. Jadi tidak perlu komponen makro-mikro terpenuhi semuanya. Yang penting tumbuh,” terang dia.

Selain itu, jika ada ternak kelinci di sekitar rumah, urine kelinci juga bisa dimanfaatkan sebagai nutrisi tanaman hidroponik.

8 Warga Salatiga Positif Covid-19 dari Klaster Blondocelong

Tak hanya itu, agar panen bisa berkala, perlu mempelajari usia panen tanaman. Kangkung misalnya bisa dipanen pada usia 18-20 hari. Jika ingin panen sepekan sekali, maka sepekan sebelum panen harus menyemai lagi. Begitu seterusnya.

“Kalau enggak tahu rotasi, semai agak banyak saja. Yang tumbuh besar dipanen. Yang kecil biarkan tumbuh dulu,” urai Anggi.