Tertindih Batu 9 Jam, Warga Wonogiri Sempat Selamat
Warga Wonogiri yang mencari bahan bonsai di Sukoharjo tertimpa tanah longsor bebatuan dan terhimpit batu besar selama sembilan jam.
Semarangpos.com, SUKOHARJO — Ahmad Satiri alias Ambon, 37, tertimpa tanah longsor bebatuan di perbukitan Dukuh Malangan, Desa Kedungsono, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu (30/5/2020). Warga Wonogiri itu sempat menjalani perawatan medis hingga akhirnya mengembuskan napas terakhir, Senin (1/6/2020).
Proses evakuasi warga Banjardowo RT 001/RW 005 Desa Purworejo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri yang tertindih batu besar itu memakan waktu hingga sembilan jam. Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com—induk media Semarangpos.com, saat itu warga Wonogiri itu bersama tiga rekannya mendatangi perbukitan Sukoharjo itu untuk mencari serut atau bahan bonsai sekitar pukul 15.00 WIB.
Untuk mengambil serut, mereka mencongkel bebatuan yang cukup besar. Nahas, ketika dicongkel, tiba-tiba batu berukuran 2 m x 1,5 m longsor dan menimpanya. Sedangkan tiga teman korban berhasil menyelematkan diri. Tubuh korban setengah badan tertimpa batu. Hanya menyisakan bagian dada dan kepala yang selamat.
Rektor UNS Solo Diprotes, Tagar #UNSBohong Trending
Ketiga teman korban lantas mencari pertolongan warga sekitar dan melaporkan kejadian itu ke aparat Polsek Bulu. Jajaran Polsek Bulu dibantu bersama tim SAR Sukoharjo lantas berusaha mengeluarkan korban dari lokasi longsoran.
Kapolsek Bulu Iptu Dalmadi mengatakan lokasi korban terjepit batu menyulitkan evakuasi. Selain lokasi yang terjal dan pinggirnya berupa jurang dengan kedalaman hingga 7 m membuat proses evakuasi membutuhkan waktu lama.
Di Tengah Gelap
Hingga menjelang petang proses evakuasi belum bisa dilakukan, hingga tim SAR dari Wonogiri dan Klaten ikut membantu proses mengevakuasi korban. Di tengah gelapnya hutan perbukitan, tim SAR terus berusaha menyelamatkan korban.
Perapian Lupa Dimatikan, Kandang Sapi di Grobogan Terbakar
Tim medis yang siap sedia di lokasi tak kalah sigap. Mereka selalu melakukan pengecekan detak jantung dan tekanan darah korban. Beruntung selama proses evakuasi korban dalam kondisi sehat.
Bupati Wonogiri Joko Sutopo datang ke lokasi dan membantu proses evakuasi. “Pak Bupati Wonogiri datang sekitar pukul 20.00 WIB sampai selesai proses evakuasi,” katanya kepada Solopos.com, Senin (1/6).
Korban, lanjut kapolsek, baru berhasil evakuasi setelah tim SAR dari Klaten tiba di lokasi pada Minggu malam. Dengan menggunakan alat bor dan tali temali, tim mengebor bebatuan dari tiga penjuru yakni utara, barat dan timur.
Wali Kota Semarang Jadi Tua, Netizen Bilang Mirip Dumbledore
Seusai di bor, terpasang tali yang diikat ke bagian atas untuk mengangkat bebatuan sehingga bisa membuka dan mengeluarkan korban dari lokasi terjepit. “Hampir 10 jam lamanya evakuasi. Korban baru bisa dikeluarkan sekitar pukul 00.30 WIB. Lalu tim medis langsung melakukan penanganan terhadap korban,” katanya.
RS Karima Utama
Saat dievakuasi, Kapolsek menambahkan korban longsor di Bulu, Sukoharjo itu mengalami patah kaki di bagian kanan dan kiri. Korban langsung mendapatkan penanganan tim medis dengan diberikan cairan infus dan dibawa ke Rumah Sakit Karima Utama Kartasura. “Korban dalam kondisi sehat. Hanya patah tulang kaki kanan dan kiri,” katanya.
Namun, Ahmad Satiri nyatanya tak mampu bertahan. Setelah mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit (RS) Karima Utama Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, korban tindihan batu selama sembilan jam itu mengembuskan napas terahir.
Gadis Indigo Ungkap Perbedaan Kanjeng Ratu Kidul dengan Nyi Roro Kidul
Kapolsek Bulu Iptu Dalmadi menyampaikan korban meninggal dunia dalam penanganan di RS Karima Utama Kartasura, Sukoharjo sekitar pukul 05.00 WIB. Namun demikian, kapolsek tak mengetahui detail korban meninggal dunia disebabkan karena apa.
Pasalnya, selama proses evakuasi sampai dibawa ke RS, korban longsor batu di Bulu, Sukoharjo itu dalam kondisi sehat dan sadarkan diri. Selain itu, tekanan darah korban saat dilakukan pengecekan di lokasi juga normal.
“Tidak tahu mungkin setelah dibawa tensinya naik atau bagaimana. Karena korban ini kan juga menahan lama terjepit batu dari jam tiga sore sampai 12 malam,” katanya. Jenazahnya pun sudah dibawa pihak keluarga untuk dimakamkan.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.