Tilik Uniknya Pembuatan Batik Tiga Negeri

Batik tiga negeri merupakan salah satu batik dengan motif rumit karena pewarnaan yang harus dilakukan di tiga wilayah yang berbeda-beda.

Tilik Uniknya Pembuatan Batik Tiga Negeri Batik tiga negeri Tjoa diambil dari unggahan akun Instagram HN Batik Art Indonesia, Sabtu (22/8/2020). (Instagram-@hnbatikart)

Semarangpos.com, SOLO — Batik tiga negeri merupakan salah satu batik yang rumit. Kerumitan batik ini bukan terletak pada motifnya, namun karena pewarnaan batik yang harus dilakukan di tiga wilayah yang berbeda-beda. Yuk intip uniknya batik ini.

Motif batik yang berkembang di Indonesia sangatlah banyak. Tak mengherankan jika sebagian besar masyarakat masih asing mendengar beberapa motif batik yang ada. Salah satunya adalah batik tiga negeri yang mungkin jarang didengar oleh kebanyakan orang.

Namun, siapa sangka batik tiga negeri merupakan simbol adanya toleransi di tengah masyarakat. Seperti namanya, batik ini dibuat berdasarkan adanya perbedaan kebudayaan yang berkembang di tiga wilayah. Ketiga wilayah tersebut adalah Lasem, Pekalongan, dan Solo.

Ini Sebab Bandung Bondowoso Habisi Nyawa Ayah Roro Jonggrang

Batik yang berkembang di wilayah Lasem, Pekalongan, dan Solo memang tidak perlu lagi diragukan kualitasnya. Batik yang dihasilkan dari ketiga wilayah tersebut memiliki keunikannya masing-masing. Hal ini mungkin yang mendasari terciptanya batik tiga negeri.

Jika dilihat dari motifnya, batik tiga negeri mungkin memiliki kesan yang biasa saja. Motif dalam batik ini hampir sama dengan batik Pekalongan lain yang mengambil dari beberapa kebudayaan yang berkembang di wilayahnya pada masa penjajahan.

Motif Batik Lain

Ornamen penyusun dalam batik ini diambil dari ornamen batik lain. Dipadukan antara motif liong dan hong khas Tiongkok, bunga dan kupu-kupu khas Belanda, dan batik klasik khas Jawa.

Keunikan dari batik ini terdapat pada proses pembuatannya. Untuk mendapatkan warna yang sesuai dan berkualitas, produsen harus memproses pewarnaan kain batik ini di tiga wilayah yang berbeda.

Berguru ke Nyai Rara Kidul, Dewi Lanjar Jadi Ratu Pantai Utara

Kain batik harus dibawa ke Lasem untuk mendapatkan warna merah getih pitik alias warna merah darah ayam. Sedangkan untuk warna biru, produsen harus memprosesnya di Pekalongan. Selain itu, agar mendapatkan warna sogan dan cokelat yang berkualitas, pewarnaan batik tiga negeri harus dilakukan di Solo.

Produsen batik tiga negeri percaya bahwa kandungan air yang digunakan saat proses pewarnaan dari masing-masing daerah berbeda. Misalnya warna sogan, kandungan air yang digunakan di Solo berbeda dengan Pekalongan. Inilah yang menyebabkan warna sogan yang dihasilkan di Solo memiliki kualitas yang lebih baik. Anggapan ini juga berlaku untuk warna lain dari batik ini.

Sulitnya proses pewarnaan dilakukan demi mendapatkan hasil batik yang sempurna. Tak heran jika batik tiga negeri dibanderol dengan harga yang mahal. Hal ini tentunya sepadan dengan proses pembuatannya yang rumit bukan?

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.