Tujuh Belasan Jadi Kegiatan Terlarang di Jepara…

Tujuh belasan menjadi kegiatan terlarang di Jepara, Jawa Tengah sebagaimana dikemukakan Bupati Jepara Dian Kristiandi, Kamis (13/8/2020).

Tujuh Belasan Jadi Kegiatan Terlarang di Jepara… Ilustrasi lomba tujuh belasan yang kini terlarang. (Youtube.com-Wahyu Hanito)

Semarangpos.com, JEPARA — Tujuh belasan menjadi kegiatan terlarang di Jepara, Jawa Tengah. Bupati Jepara Dian Kristiandi sendiri yang memastikan sikap Pemkab Jepara itu melalui keterangan tertulisnya yang dipublikasikan Kamis (13/8/2020).

Pengumuman juga diunggah di Instagram resmi Pemkab Jepara, @pemkabjepara. Dikemukakan Pemkab Jepara melarang pelaksanaan kegiatan lomba tujuh belasan dalam rangka peringatan Hari Kemerdekaan Ke-75 RI dilarang.

Meski demikian kegiatan seperti tirakatan tetap diperbolehkan oleh pemkab dengan catatan tetap memperhatikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Protokol yang harus dipatuhi itu seperti jaga jarak, penggunaan masker, cuci tangan, dan melakukan pembatasan jumlah undangan.

Karena Cinta, Kanjeng Ratu Kidul Bantu Pangeran Panembahan Senapati  

Pengumuman pelarangan kegiatan lomba tujuh belasan ini berlandaskan Pasal 12 Peraturan Bupati No.26/2020 tentang Pembatasan Kegiatan Masyarakat. “Setelah menerima berbagai masukan dan pertimbangan, kami mengizinkan malam tirakat dengan catatan menerapkan protokol kesehatan secara ketat,” kata Bupati Jepara Dian Kristiandi dalam keterangan tertulisnya, Kamis.

Andi—sapaan akrab Dian Kristiandi—mengatakan malam tirakat biasanya berlangsung pada tanggal 16 Agustus. Tirakatan dalam konteks peringatan Hari Kemerdekaan berarti acara mengenang jasa para pahlawan zaman dulu dan memanjatkan doa untuk para pahlawan yang telah gugur, atau menahan tidak tidur sebelum melewati pukul 12 malam dalam tradisi jawa.

Syukuri Kemerdekaan

Kegiatan itu tidak dilarang karena masyarakat berkumpul sebagai ungkapan syukur atas kemerdekaan Indonesia. “Kalau biasanya semua warga baik tua-muda, besar-kecil, diundang, saya harap besok yang diundang cukup kepala keluarga. Kemudian protokol kesehatan harus tetap dijaga. Jangan lupa saat ini kita sedang menghadapi wabah Covid-19. Semoga saja dengan doa kita bersama pandemi ini segera berakhir,” pesan Andi.

Inilah 6 Kelebihan Punya Indra Keenam Menurut Kang Tedi Hartanto  

Meski begitu, dia melarang perayaan lomba-lomba yang biasanya digelar menjelang 17 Agustus tahun ini. Karena kegiatan semacam itu dinilainya berpotensi mengumpulkan massa dan berpotensi menjadi sarana penyebaran Covid-19.

“Banyak jenis lomba yang mengharuskan warga saling berdekatan, bersenggolan, sehingga tidak kami izinkan. Daripada berisiko terjadi penularan. Semoga masyarakat dapat memahami dan menahan diri,” terang Andi.

Sebagai ungkapan syukur, Dian Kristiandi juga meminta agar dalam malam tirakatan nanti, masyarakat yang menggelar kegiatan bisa menyampaikan doa agar pandemi Covid-19 bisa segera berlalu. Selain doa untuk para pahlawan, dan keselamatan bangsa doa agar Covid-19 segera berlalu juga diminta dipanjatkan kepada Tuhan.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.