UMP Jateng Naik 3,27%, Apindo Kota Magelang Sebut Ganjar Pencitraan

Keputusan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, menaikan UMP 2021 dianggap hanya sebatas pencitraan karena hanya berdampak bagi sebagian kecil daerah.

UMP Jateng Naik 3,27%, Apindo Kota Magelang Sebut Ganjar Pencitraan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengenakan baju adat Dayak saat peringatan Hari Anak Nasional, Kamis (23/7/2020). (Semarangpos.com-Humas Pemprov Jateng)

Semarangpos.com, SEMARANG – Keputusan Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, yang menaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) Jateng 2021 sebesar 3,27% ternyata mendapat respons negatif dari kalangan pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Kota Magelang.

Ketua Apindo Kota Magelang, Edy Sutrisno, menilai kebijakan Gubernur Jateng itu tidak akan banyak berdampak bagi dunia usaha. Kenaikan UMP hanya akan berpengaruh terhadap kabupaten/kota yang memberlakukan upah minimum kabupaten/kota atau UMP di bawah standar provinsi.

“Menurut saya kebijakan Pak Ganjar ada sedikit semacam ‘pencitraan’. Dinaikan 3% yang terpengaruh itu hanya 3 sampai 5 kabupaten/kota. Mayoritas tidak berpengaruh,” ujar Edy dikutip dari suara.com, Minggu (1/11/2020).

Buruh Apresiasi Putusan Gubernur Jateng Naikan UMP 2021

Apindo, kata Edy mendukung langkah Gubernur Ganjar menaikan UMP 3,27%. Meski pun, kebijakan itu tidak sejalan dengan Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja.

“Apakah kebijakan itu baik? Menurut saya baik. Karena itu akan mengangkat daerah yang UMK-nya terlalu bawah,” ujar Edy.

Dalam surat edaran Nomor 11/HK04/X/2020, Menaker Ida Fauziyah meminta gubernur se-Indonesia agar menyesuaikan upah minimum provinsi tahun 2021 sama dengan tahun 2020.

Upah minimum tahun 2021 diputuskan tidak berubah dari tahun ini, akibat pandemi Covid-19.

Menurut Edy, pihaknya memahami pandemi Covid-19 berpengaruh pada hampir seluruh sektor usaha. Meski ada yang dapat memanfaatkan peluang usaha di tengah pandemi, mayoritas pengusaha merugi.

Sektor usaha yang mayoritas merugi, terutama sektor pariwisata, hotel, akomodasi, transportasi, dan usaha ekspor.

“Anggota Apindo diperintahkan supaya bertahan dulu. Jangan ekspansi, jangan banyak kegiatan yang memboroskan, supaya bisa bertahan,” lanjut Edy.

Dasar Penetapan UMP 2021

Edy mempertanyakan data inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang menjadi dasar penetapan UMP 2021 naik. Sebab, jika benar data pertumbuhan ekonomi Jateng diindikasikan positif, komponennya justru tercatat minus 5,3%.

“Seharusnya [pertumbuhan ekonomi] tetap negatif. Komponen pertumbuhan ekonomi saja minus 5,36% secara nasional. Inflasi itu 2 persen. Kalau ditambah kan tetap minus. Jadi perhitungannya Gubernur [Ganjar] tidak benar,” kata Edy.

Ogah Nurut Menaker, Gubernur Jateng Naikan UMP 2021, Ini Besarannya…

Edy memastikan naiknya UMP Jateng tahun 2021 tidak akan berpengaruh pada penetapan UMK Magelang. Sebab, Kota Magelang sudah memberlakukan UMK di atas UMP Jateng.

“Kemarin kami rapat itu sudah ditetapkan [UMK tahun 2021] tidak naik. Itu terutama untuk daerah yang terlalu rendah. Wonogiri, termasuk Grobogan yang terlalu rendah itu di utara Jawa.”

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menaikkan UMP 2021 menjadi Rp1.798.979. Jumlah itu naik 3,27% dari tahun sebelumnya, yakni Rp1.742.015.

Ganjar tidak menggunakan SE Menaker dalam menetapkan UMP 2021. Ia berdalih penetapan UMP 2021 didasarkan pada PP No.78/2015 tentang Pengupahan.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.