Upaya Dinkes Jateng Tekan Angka Kasus Kematian Covid-19

Angka kasus kematian harian akibat Covid-19 di Jawa Tengah atau Jateng sering disebut sebagai yang tertinggi secara nasional.

Upaya Dinkes Jateng Tekan Angka Kasus Kematian Covid-19 Ilustrasi pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19. (Dok. Solopos-Antara/Muhammad Adimaja)

Semarangpos.com, SEMARANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) meminta pasien Covid-19, baik yang bergejala maupun tidak untuk tidak melakukan isolasi secara mandiri atau isolasi di rumah. Hal itu dilakukan sebagai upaya mencegah risiko atau menekan angka kasus kematian akibat Covid-19 di Jateng.

Hal itu disampaikan Kepala Dinkes Jateng, dr. Yulianto Prabowo, saat dijumpai Semarangpos.com di Kantor Gubernur Jateng, Rabu (19/5/2021).

Yulianto mengaku saat ini kasus kematian Covid-19 di Jateng menjadi perhatian yang cukup serius. Terlebih lagi, kasus kematian harian akibat Covid-19 di Jateng kerap disebut-sebut yang menjadi yang tertinggi se-Indonesia.

Baca jugaKematian Covid-19 Jateng Tertinggi, Ganjar: Kita Akan Cari Problemnya

Menurut Yulianto, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng terus berupaya menekan angka kematian akibat Covid-19. Salah satunya yakni dengan memberikan imbauan kepada pemerintah kabupaten/kota agar melarang warga yang terpapar Covid-19 untuk tidak melakukan isolasi secara mandiri atau isolasi di rumah.

“Saat ini kita sedang meminimalisasi yang melakukan isolasi mandiri. Wajib isolasi secara terpusat yang disediakan pemerintah, seperti di Asrama Haji Donohudan maupun yang di Srondol Semarang [BPSDM Jateng],” ujar Yulianto.

Yulianto mengatakan dengan menjalani isolasi di tempat yang telah disediakan pemerintah, kondisi kesehatan pasien Covid-19 akan lebih terpantau. Hal ini berbeda dengan isolasi di rumah atau secara mandiri yang sulit diawasi petugas medis.

“Kalau di rumah kan tidak terpantau, kadang punya gejala tidak diperhatikan. Saat masuk ke rumah sakit kondisinya sudah parah. Hal ini yang kerap menyebabkan kematian. Maka itu, kita minta kalau sudah dinyatakan terkonfirmasi Covid-19 ya sebaiknya isolasi terpusat,” tutur Yulianto.

Data yang disampaikan Satgas Covid-19 pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan penambahan kasus kematian di Jateng dalam empat hari terakhir, 16-19 Mei memang tergolong tinggi.

Tertinggi Nasional

Terutama pada tanggal 17 Mei dan 19 Mei, di mana penambahan kasus kematian di Jateng tertinggi secara nasional. Pada 17 Mei, penambahan angka kematian di Jateng mencapai 44 orang, lebih tinggi dari Jawa Barat (Jabar) yang berada di urutan kedua dengan 26 kasus.

Sementara pada 19 Mei, kasus kematian di Jateng bertambah 54 orang, atau lebih tinggi dari Jawa Timur (Jatim) yang menempati urutan kedua dengan 32 kasus.

Baca jugaDinkes Jateng Sebut Kasus Kematian Covid-19 Turun 77,9%

Sedangkan secara kumulatif, kasus kematian di Jateng hingga saat ini mencapai 8.852 orang, atau berada di urutan kedua di bawah Jatim yang mencapai 11.096 kasus.

Kendati demikian, data itu berbeda dengan yang tertera di laman corona.jatengprov.id. Pada situs web milik Pemprov Jateng itu kasus kematian Covid-19 di Jateng secara akumulatif mencapai 12.347 orang.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.