Wali Kota Salatiga Minta Warga Tak Gelar Open House & Salat Id di Rumah
Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, meminta masyarakat menggelar salat Id di rumah masing-masing dan meniadakan open house untuk menerima kunjungan silaturahmi.
Semarangpos.com, SALATIGA – Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, meminta masyarakat menghormati anjuran pemerintah untuk tidak melaksanakan salat Idulfitri 1441 Hijriah atau salat Id di masjid maupun lapangan.
Yuliyanto juga menganjurkan warganya untuk tidak mengadakan open house atau menerima tamu untuk bersilaturahmi saat hari raya Idulfitri atau Lebaran 2020.
Hal itu disampaikan Yuliyanto menyusul kasus positif Covid-19 atau virus corona di Salatiga yang cenderung meningkat.
Duh, Bayi Umur 2 Tahun di Salatiga Positif Covid-19
“Pemkot [Pemerintah Kota] Salatiga tidak menganjurkan salat Id di masjid, musala, atau lapangan terbuka karena akan terkumpul massa dalam jumlah banyak. Ini rentan akan penularan Covid-19,” ujar Yuliyanto di rumah dinasnya, Jumat (25/5/2020).
Dengan adanya kerumunan massa, Yuliyanto menilai hal itu akan menambah pekerjaan petugas kesehatan. Tenaga kesehatan akan kewalahan melakukan pengontrolan kesehatan terhadap jemaah.
“Petugas gugus tugas yang menerapkan protokol kesehatan tentu akan kesulitan dalam mengawasi jemaah salat Id. Petugas kan jumlahnya terbatas, sedangkan jemaah cukup banyak dan waktunya terbatas, sehingga antrean jadi panjang,” imbuh Yuliyanto.
8 Warga Salatiga Positif Covid-19 dari Klaster Blondocelong
Selain itu, terkait silaturahmi yang sudah menjadi tradisi dilakukan masyarakat seusai salat Id, Yuliyanto menilai tidak perlu diadakan.
“Kita tidak ada open house. Saya harap masyarakat juga membatasi kunjungan. Kita tidak tahu siapa yang menjadi carrier untuk Covid-19 ini. Lebih baik silaturahmi dilakukan melalui media sosial atau video call saja,” terangnya.
Menurut Yuliyanto, hanya masyarakat sendirilah yang bisa menghentikan persebaran Covid-19. Selama masyarakat disiplin dan patuh dalam menjalankan imbauan pemerintah, maka persebaran Covid-19 di Salatiga bisa dikendalikan.
“Namun jika masyarakat mengabaikan segala protokol kesehatan, maka Covid-19 akan terus bertambah dan penderitanya semakin banyak,” tegas Yuliyanto.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Atlet PON Papua dari Kota Salatiga Terima Tali Asih
- 3 Siswa di Madiun Tidak Diperkenankan Ikut PTM
- PDGI Catat Ada 40 Dokter Gigi di Semarang Terpapar Covid-19 Selama Pandemi
- Innalillahi! 99 Anak Salatiga Kehilangan Orang Tua Gegara Covid-19
- Ahli Waris Pasien Covid-19 di Salatiga Bakal Terima Santunan, Ini Besarannya
- Dapat Donasi 50 Tabung Oksigen & 1.000 Baju Hazmat, Wali Kota Salatiga: Semoga Tidak Terpakai
- Bukan Hanya Covid-19, TBC Juga Ancam Kesehatan Warga Semarang
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.