Waspada! 11 Kecamatan di Grobogan Rawan Bencana Tanah Longsor
Sejumlah wilayah di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah (Jateng) rawan atau berisiko tinggi mengalami bencana tanah longsor saat musim penghujan.
Semarangpos.com, SEMARANG — Pemerintah Kabupaten Grobogan telah memetakan wilayahnya yang berisiko atau rawan terjadi bencana tanah longsor. Dari hasil analisis itu, diketahui ada 11 kecamatan di Grobogan yang rawan bencana tanah longsor saat musim penghujan seperti saat ini.
Hal itu disampaikan Pejabat Sementara (Pjs.) Bupati Grobogan, Haerudin, saat menggelar apel siapa bencana di Halaman Setda Grobogan, Senin (2/11/2020).
“Kita ketahui bersama, saat ini sudah memasuki musim hujan dan yang paling sering terjadi di Kabupaten Grobogan adalah banjir, tanah longsor, dan angin kencang,” jelas Haerudin.
Tanggul Sungai Jebol, Sawah 5 Hektare di Pati Terendam Banjir
Ada pun daerah tersebut yang rawan banjir itu yakni Kecamatan Gubug, Kecamatan Godong, Kecamatan Tegowanu, Kecamatan Kedungjati, Kecamatan Karangrayung, Kecamatan Tanggungharjo, dan Kecamatan Purwodadi.
Selain bencana banjir, lanjut Haerudin ada beberapa wilayah di Grobogan yang rawan bencana tanah longsor dan angin kencang. Untuk yang rawan tanah longsor, yakni di Kecamatan Brati, Gabus, Geyer, Grobogan, Karangrayung, Kedungjati, Klambu, Wirosari, Toroh, Tawangharo, dan Tanggungharjo.
Sedangkan yang rawan angin kencang yakni di Kecamatan Gabus, Geyer, Godong, Grobogan, Karangrayung, Tegowanu, Tawangharjo, Ngaringan, dan Tanggungharjo.
Selain itu, bencana lainnya yang sering terjadi adalah pohon roboh akibat angin kencang. Untuk itu, tambah Haerudin, pihaknya meminta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait melakukan langkah antisipasi
“Kami minta OPD terkait untuk mengecek kondisi pohon-pohon yang ada di pinggir jalan. Apabila diperlu dilakukan perabasan atau pemangkasan,” kata Haerudin.
Evakuasi
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Grobogan, Endang Sulistiyoningsih, mengatakan sejumlah wilayah di Grobogan memang rawan bencana. Untuk itu pihaknya telah berkoordinasi dengan camat atau desa di wilayah dengan kategori tersebut.
Semarang Banjir dan Dilanda Longsor Akibat Hujan Deras
Mengingat saat ini masih pandemi Covid-19, tambah Endang, apabila nantinya harus ada yang mengungsi maka proses evakuasi tetap mengedepankan protokol kesehatan. Tentu dengan memperhatikan batas daya tampung lokasi pengungsian.
“Kami sudah berkoordinasi dengan camat di wilayah rawan bencana. Mereka selanjutnya berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk menyiapkan tempat-tempat pengungsian, seperti gedung sekolah atau gedung pemerintahan,” jelas Endang kepada wartawan, Senin.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Pegadaian Serahkan Uang Rp100 Juta dan Beras untuk Bantu Korban Angin Kencang Sumedang
- Peduli Banjir Grobogan dan Demak, Semen Gresik Kerja Sama dengan BPBD Salurkan Bantuan Logistik
- Longsor Kudus, Dua Rumah Warga Rusak
- Longsor Wonogiri Sebabkan 4 Rumah Rusak dan Akses Jalan Terputus
- Banjir Brati Grobogan, 150 Rumah dan 200 Hektare Sawah Terendam
- Satu Sepeda Motor Terseret Banjir Lahar Hujan di Klaten
- Hujan Angin di Grobogan, Akibatkan Pohon Tumbang Timpa Rumah
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.