Atap Gedung SDN 3 Pelemgadung Sragen Amblek, KBM Terganggu

Empat lokal di SDN 3 Pelemgadung, Karangmalang, Sragen, tak bisa digunakan untuk aktivitas belajar mengajar karena struktur atap amblek.

Atap Gedung SDN 3 Pelemgadung Sragen Amblek, KBM Terganggu Atap bangunan di Ruang Kelas V SDN 3 Pelemgadung, Karangmalang, Sragen, amblek karena kuda-kuda atap lapuk dimakan rayap, Jumat (26/11/2021). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Semarangpos.com, SRAGEN — Empat lokal di SDN 3 Pelemgadung, Kecamatan Karangmalang, Sragen, tak bisa digunakan untuk aktivitas belajar mengajar lantaran struktur atap amblek sejak pertengahan September 2021.

Empat lokal itu terdiri atas ruang unit kesehatan siswa (UKS), ruang Kelas IV, V, dan VI. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen berkomitmen membangun empat lokal itu pada 2022 mendatang. Para siswa Kelas IV, V, dan VI untuk sementara menempati ruang Kelas I, II, dan III. Sementara para siswa Kelas III menempati ruang guru dan siswa Kelas I dan II menempati ruang perpustakaan secara bergantian.Total siswa kelas I – VI, 121 anak.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SDN 3 Pelemgadung, Karangmalang, Sragen, Lilik Haryanto, saat ditemui Semarangpos.com, Jumat (26/11/2021), menyampaikan struktur atap yang paling parah berada di ruang Kelas V. Karena kuda-kudanya sudah patah dan runtuh ke bawah. Sejumlah atap sudah remuk di Kelas V itu. Kejadian atap yang amblek itu, ujar Lilik, terjadi pada pertengahan September 2021 sekitar pukul 17.30 WIB saat ada hujan disertai angin.

“Kemudian untuk atap di ruang Kelas IV sudah turun ke bawah di bagian tengah. Ruang Kelas IV ini berdampingan dengan ruang UKS. Kondisi yang mengkhawatirkan juga ada di ruang Kelas VI. Empat lokal itu merupakan satu deret bangunan. Untuk antisipasi, semua pintu di empat ruang itu ditutup,” kata Lilik.

Baca juga: Gudang Rosok di Baki Sukoharjo Terbakar

Dia menerangkan gedung SDN 3 Pelemgadung itu sebenarnya sudah direhab pada 2017. Lilik tidak tahu pada 2017 itu yang direhab bagian bangunan apa. Dia mengatakan kondisi rapuhnya struktur atap itu sebenarnya sudah dicurigai pada April 2021. Saat itu, Lilik melihat ada eternit ruangan yang rusak. Setelah dilihat dari luar, kata dia, ternyata struktur atapnya sudah melengkung ke bawah.

“Kemudian saya meminta orang untuk melihat ke struktur atapnya. Ternyata banyak yang sudah rapuh. Sejak saat itu, ruangan sudah tidak boleh digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Seisi ruangan dikeluarkan, seperti lemari, meja, dan kursi,” ujarnya.

Lilik menjelaskan pada April itu belum ada pembelajaran karena sitasu Covid-19 masih tinggi. Dia mengatakan pembelajaran luring terbatas mulai dilakukan September dan empat lokal itu tidak digunakan lagi.

“Kebetulan siswa yang masuk masih dibatasi 50% sehingga masih memungkinkan diatur. Siswa-siswa menggunakan ruang guru dan perpustakaan. Untuk sementara ruang guru memanfaatkan sisa ruangan yang ada. Semoga segera ada pembangunan dari gedung sekolah ini,” harap Lilik.

Baca juga: Penemuan Mayat Bayi di TPA Ngembak Grobogan

Pembangunan SDN 3 Pelemgadung

Sementara itu, Kabid Pembinaan SD Disdikbud Sragen, Sudarto, saat dihubungi Semarangpos.com, Jumat, menyampaikan pembangunan empat lokal di SDN 3 Pelemgadung, Karangmalang, Sragen, itu akan dilaksanakan dengan menggunakan APBD Perubahan 2022. Dia menerangkan usulan anggaran untuk rehab gedung itu tidak memungkinkan diajukan ke APBD Penetapan 2022 meskipun APBD itu baru digedok DPRD Sragen pada Kamis (25/11/2021).

“Di APBD penetapan 2022 tidak memungkinkan sehingga akan diajukan di APBD Perubahan 2022. Untuk antisipasi sementara, genting-genting diturunkan dulu. Struktur atapnya juga diturunkan sembari menunggu anggaran. Upaya itu dilakukan agar tidak membahayakan penghuni sekolah. Sebenarnya beberapa bulan lalu sudah diturunkan tetapi belum semua,” kata Sudarto.

Dia mengatakan untuk kebutuhan pembangunan gedung empat lokal itu belum final karena masih proses perhitungan rencana anggaran biaya (RAB).

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.