Bertempat di Pegadaian Tower, Kementerian BUMN Latih 164 UMKM Agar Naik Kelas

Kementerian BUMN lewat pendekatan berbasis data menyusun kurikulum pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik UMKM pada setiap tahap perkembangan bisnis.

Bertempat di Pegadaian Tower, Kementerian BUMN Latih 164 UMKM Agar Naik Kelas Suasanapelatihan dan pendampingan untuk UMKM yang digelar Kementerian BUMN di Gedung The Gade Tower - Pegadaian, Jakarta Pusat, baru-baru ini. (Istimewa)

Semarangpos.com, JAKARTA–Sebanyak 164 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta 41 fasilitator dari berbagai BUMN mengikuti program pelatihan dan pendampingan yang dilaksanakan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Gedung The Gade Tower – Pegadaian, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Kegiatan itu digelar sebagai bagian dari upaya sistematis meningkatkan daya saing ekonomi nasional

Program ini dikembangkan berdasarkan data yang terkumpul melalui platform Naksir UMKM, sebuah aplikasi profiling yang mengklasifikasikan tingkat kematangan bisnis UMKM ke dalam empat kelas.

Kementerian BUMN lewat pendekatan berbasis data menyusun kurikulum pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik UMKM pada setiap tahap perkembangan bisnis.

Menteri BUMN Erick Thohir melalui Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Fasilitasi Dukungan Strategis, Rachman Ferry, menyatakan transformasi UMKM harus dilakukan secara terukur dan berkelanjutan.

“Peningkatan kapasitas UMKM tidak dapat diseragamkan. Dengan klasifikasi yang jelas, kami dapat memberikan pendampingan yang lebih tepat sasaran, khususnya dalam tahap transisi dari level menengah ke tingkat yang lebih matang,” ujarnya melalui keterangan resmi, Jumat (30/5/2025).

Pelatihan ini mencakup berbagai aspek krusial pengembangan bisnis, antara lain:

-Sertifikasi produk (Halal dan BPOM) oleh lembaga terkait

-Optimalisasi pengelolaan keuangan dengan pendampingan dari OJK

-Penguatan merek dan pemasaran digital melalui pelatihan fotografi, copywriting, serta optimalisasi media sosial

-Point of Sales oleh Telkom Indonesia

Program ini turut melibatkan sejumlah BUMN pendukung, termasuk Pegadaian, Mind ID, PNM, ID FOOD, IFG, Krakatau Steel dan Danareksa, yang berperan dalam menyediakan akses pembiayaan, logistik, serta digitalisasi usaha.

Dengan pendekatan berbasis data dan kolaborasi strategis, Kementerian BUMN berkomitmen untuk terus memperluas dampak program ini ke berbagai wilayah di Indonesia.

Tentang Pegadaian

PT Pegadaian didirikan di Sukabumi, Jawa Barat pada 1 April 1901.  Tak hanya bergerak di Industri Gadai, Pegadaian juga memiliki ragam produk dan layanan seperti investasi berbasis emas yang dapat dimiliki oleh masyarakat dengan cara yang mudah, diantaranya Tabungan Emas, Cicil Emas dan Arisan Emas.

Sementara untuk produk pembiayaan, Pegadaian menyediakan produk pembiayaan Haji dan Umroh, Kredit Mikro, Kredit Kendaraan hingga KUR Syariah. Tergabung dalam Holding Ultra Mikro pada 2021, Pegadaian bersama BRI dan PNM berkomitmen dalam mendukung UMKM untuk naik kelas.

Pada Desember 2024, Pegadaian resmi menjadi pelopor layanan Bank Emas dengan mengantongi izin yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), melalui surat Persetujuan Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Bulion PT Pegadaian.

Melalui surat tersebut, Pegadaian dapat melakukan kegiatan usaha Bulion yang meliputi Deposito Emas, Pinjaman Modal Kerja Emas, Jasa Titipan Emas Korporasi maupun Perdagangan Emas.

Setelah diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada Februari 2025 lalu, Pegadaian berhasil membukukan 1 ton transaksi Deposito Emas, yang semakin membuktikan eksistensi Pegadaian sebagai Bank Emas terpercaya.

Produk dan layanan Pegadaian dapat diakses baik secara konvensional maupun digital melalui aplikasi Pegadaian Digital yang dapat di unduh melalui AppStore maupun PlayStore. Untuk informasi lebih lanjut kunjungi www.pegadaian.co.id. (NA)

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.