Dikritik Dokter karena Usul Taman Makam Pahlawan Bagi Tenaga Kesehatan, Ini Jawaban Gubernur Ganjar…

Gubernur Ganjar Pranowo menuai kritik dari seorang dokter karena menggagas tempat makam pahlawan (TMP) bagi tenaga medis yang berjuang melawan virus corona.

Dikritik Dokter karena Usul Taman Makam Pahlawan Bagi Tenaga Kesehatan, Ini Jawaban Gubernur Ganjar… Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Antara-Aditya Ramadhan)

Semarangpos.com, SEMARANG –– Gagasan Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, menjadi taman makam pahlawan (TMP) sebagai kuburan bagi tenaga medis yang menangani pandemi virus corona atau Covid-19 menuai kritik

Kritik itu muncul dari seorang yang mengaku sebagai dokter spesialis jantung dan pembuluh darah melalui akun Twitter @berlianidris.

“Ini sungguh menyakitkan. Kami ingin selamat pak @ganjarpranowo, tidak ada yang ingin dimakamkan di taman makam pahlawan. Tolong lindungi tenaga kesehatan secara maksimal, jangan dulu bicarakan di mana kami akan dimakamkan,” tulis akun @berlianidris, Minggu (12/4/2020).

Kritik terhadap usulan Gubernur Jateng itu juga datang dari netizen pengguna akun @djajal_aldien. Dia membandingkan langkah yang diambil Ganjar Pranowo dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dan Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil.

Pengguna akun @djajl_aldien menyebut dua gubernur itu telah menyediakan penginapan bagi tenaga medis. Ia menyayangkan hal tersebut tidak dilakukan oleh Ganjar Pranowo selaku penguasa Jateng.

“Gub Jkarta dan Gub Jabar menyediakan hotel untuk para tenaga medis, anda menyiapkan tempat pemakaman bagi mereka. Tanpa mempertimbamgkan perasaan para tenaga medis Anda sudah selangkah lbh maju dr dua gub tetangga anda. Ckckk,” kicau pengguna akun @djajal_aldien.

Menanggapi kritik itu, Ganjar pun mengaku usulan itu diambil bukan untuk mendoakan para dokter, perawat, dan tenaga medis meninggal. Keputusan itu diambil sebagai bentuk penghormatan tertinggi kepada para tenaga medis.

Ia berdailh kebijakan itu dibuat karena sebelumnya terjadi penolakan pemakaman perawat positif terpapar virus corona di Taman Pemakaman Umum (TPU) Sewakul, Ungaran, Kabupaten Semarang.

“Itu kan karena sebelumnya ada penolakan, kalau begini terus kan tidak boleh. Maka kami mengusulkan mereka tenaga medis yang gugur karena berjuang melawan Covid-19 dimakamkan di taman makam pahlawan. Namun ternyata niat baik saya salah diterima oleh salah seorang dokter dan kemudian mengkritik saya di medsos,” terang Ganjar, Senin (13/4/2020).

Bintang jasa

Ganjar meminta seluruh masyarakat untuk tidak menyebarkan berita yang tidak benar atau bersifat provokasi. Apabila ada hal yang kurang berkenan, semua harus klarifikasi untuk mendapatkan maksud yang sebenarnya.

“Tidak setuju dengan saya tidak apa-apa, tapi jangan provokasi warga. Saya menghormati beliau karena beliau sudah bekerja dengan baik sebagai tenaga kesehatan,” terangnya.

Ganjar menambahkan saat ini dirinya juga tengah mengusulkan agar tenaga medis yang berjuang melawan pandemi Covid-19 untuk mendapat bintang jasa.
Menurutnya, penghargaan itu layak diberikan kepada tenaga kesehatan atas jasanya sebagai pahlawan kemanusiaan.

“Kemarin saya usul agar mereka, para dokter, perawat, dan tenaga medis yang meninggal dalam perjuangan melawan Covid-19 dapat dimakamkan di taman makam pahlawan. Ternyata itu administrasinya enggak mudah, harus ada bintang jasa. Maka saya usul dokter, perawat, tenaga medis di seluruh Jateng yang menangani Covid-19 mendapat bintang jasa,” terangnya.

Ganjar menambahkan usulan tersebut sudah disampaikan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Sekretariat Militer Presiden (Sesmil). Dari informasi yang diperolehnya, pemerintah menyambut baik usulan tersebut.

“Ini upaya kami memberikan penghargaan tertinggi kepada mereka para pejuang kemanusiaan di Jateng,” tegasnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.