Diskusi Trustworthy AMSI: Demi Kepercayaan Publik, Media Harus Sajikan Konten Menarik & Berkualitas

Asosiasi Media Siber Indonesia atau AMSI menggelar Diskusi Trustworthy untuk meningkatkan kepercayaan publik dan menjaga kesinambungan bisnis media.

Diskusi Trustworthy AMSI: Demi Kepercayaan Publik, Media Harus Sajikan Konten Menarik & Berkualitas Suasana Diskusi Trustworthy yang digelar AMSI Jateng di Hotel KHAS Semarang, Rabu (28/2/2024). (Solopos.com-Imam Yuda S.)

Semarangpos.com, SEMARANG — Di era global seperti saat ini, perusahaan media dituntut tidak hanya menyajikan berita yang berkualitas. Konten-konten yang menarik perhatian publik harus juga disajikan demi meningkatkan kepercayaan publik yang berdampak pada kesinambungan bisnis media.

Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Umum Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) sekaligus CEO Kabar Group Indonesia (KGI), Upi Asmaradhana, saat menjadi pembicara dalam acara Diskusi Trustworthy bertajuk Media di Tengah Dinamika Pemilu 2024 yang digelar di Hotel KHAS Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Rabu (28/2/2024).

Upi mengatakan saat ini tantangan media arus utama atau mainstream kian kompleks. Media arus utama tidak hanya mendapat tantangan dari pegiat media sosial dalam menyajikan informasi ke masyarakat, tapi juga bagaimana meningkatkan kepercayaan publik.

“Oleh karenanya, kita sebagai perusahaan media harus bisa menyajikan konten yang lebih menarik daripada para influencer [pegiat sosial media]. Kalau tidak kita akan tergerus. Kepercayaan publik juga akan menurun, yang tentunya berdampak pada penyerapan iklan,” ujar Upi.

Upi menambahkan berdasarkan data Oxford University, dalam satu dekade terakhir tingkat kepercayaan publik terhadap media menurun drastis. Hal itu tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di berbagai negara. Bahkan data terbaru memperlihatkan jika kepercayaan publik terhadap media di Indonesia turun sekitar 39%.

Oleh karenanya ia pun meminta media arus utama untuk memegang teguh prinsip-prinsip yang mampu mempertahankan kepercayaan publik. “Kita melakukaan sosialisasi Trustworthy ini semata-mata agar media teman-teman lebih yakin dan terpercaya,” tuturnya di depan perwakilan dari anggota AMSI Jateng.

Ada beberapa prinsip atau indikator yang harus dipegang perusahaan media dalam meningkatkan kepercayaan publik. Prinsip itu salah satunya memegang teguh kode etik jurnalistik (KEJ), transparansi, dan independen atau tidak berpihak kepada kelompok tertentu.

“Selain itu, juga harus mengemas konten semenarik mungkin. Kalau menarik, minat masyarakat untuk membaca akan semakin tinggi,” ujarnya.

Feature

Senada disampaikan anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jateng, Nur Kholik, yang juga hadir sebagai pembicara. Menurut Nur Kholik, selama pemilu kurang menemukan konten atau produk berita terkait penyelenggara pemilu yang mampu menggugah simpati publik.

“Ini mungkin yang perlu ditingkatkan adalah kemampuan dalam mengemas berita. Jika selama ini berita hanya terbatas straight news, mungkin bisa dicoba yang jurnalisme sastrawi [feature]. Tentunya itu akan menarik perhatian publik, sehingga sosialisasi atau informasi tentang pemilu lebih mengena,” ujarnya.

Sementara itu, anggota KPU Jateng, Akmaliyah, mengakui di era keterbukaan saat ini, masyarakat menjadi lebih mudah dalam mengakses informasi. Oleh karenanya, ia tak menampik jika media memiliki peran penting selama proses Pemilu 2024.

“Setiap event Pemilu itu kita sudah masuk era keterbukaan dan informasi teknologi. KPU berprinsip adanya akuntabilitas dan keterbukaan, alat bantu Sirekap itu juga sebagai salah satu wujudnya. Kita melaksanakan prinsip keterbukaan itu kepada pemilih,” ungkap Akmal.

Pengamat politik Undip, Bangkit Aditya Wiryawan, juga berharap media bisa terus menyajikan berita yang benar, akurat, dan berkualitaas. Keberadaan media yang mengusung prinsip penyampaian informasi dengan benar dan berimbang akan membantu publik terhindar dari disinformasi, tak terkecuali selama penyelenggaraan Pemilu 2024.

“Kita aktif bersama-sama untuk mejaga, melakukan cek fakta, apa-apa saja hal yang muncul di internet, biar orang tidak terjebak pada informasi yang salah,” jelas Bangkit.

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.