Gubernur Ganjar Sebut Serapan Anggaran Covid-19 Jateng Sudah 17,28%, Ini Perinciannya
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, membantah serapan anggaran penanganan Covid-19 di Jateng baru mencapai 0,15% dan telah mencapai 17,28%.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. (Semarangpos.com-Imam Yuda S.) Semarangpos.com, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, membantah serapan anggaran penanganan Covid-19 di Jateng baru mencapai 0,15%. Ia menyebut serapan anggaran Covid-19 Jateng hingga kini telah mencapai 17,28%.
Serapan anggaran Covid-19 di Jateng sempat dipersoalkan. Hal itu menyusul unggahan akun @pandemictalks di Instagram yang menyebut serapan anggaran Covid-19 Jateng terendah kedua se-Indonesia, dengan capai 0,15%.
Akibat informasi itu, Ganjar pun menuai banyak kecaman dan kritik. Banyak yang mempertanyakan serapan anggaran penangan Covid-19 yang masih sangat rendah.
Baca juga: Serapan Dana Covid-19 Jateng Disebut Terendah Kedua, Ini Respons Gubernur Ganjar
“Ini penting untuk clearence, karena kemarin bully sudah terjadi. Hoaks sudah terjadi orang bertanya, saya jelaskan. Ada media yang menulis, sayangnya tidak wawancara saya. Maka ini banyak yang bertanya, saya kasih data,” kata Ganjar, Sabtu (24/7/2021).
Ganjar mengatakan berdasarkan amanat refocusing dari pemerintah pusat, 8% dari Dana Alokasi Umum (DAU) digunakan untuk penanganan Covid-19. Jumlahnya mencapai Rp283 miliar yang dipergunakan untuk 5 item, yakni penanganan Covid-19, dukungan vaksinasi, dukungan pada kelurahan, insentif tenaga kesehatan, dan belanja kesehatan lain.
Total serapan anggaran sampai dengan hari ini, lanjut Ganjar mencapai Rp49.040.562.303, atau sekitar 17,28%.
Dari jumlah sebanyak itu, pemberian insentif untuk nakes mencapai Rp39.895.216.303, atau sekitar 66,31% dari total kebutuhan.
“Dukungan vaksinasi sudah relatif berjalan, untuk desa kelurahan juga sudah berjalan,” katanya.
Alat WGS
Ganjar menambahkan penyerapan anggaran sekitar 17,28% itu yang sudah terealisasi. Sedangkan, beberapa kegiatan yang sudah berjalan atau proses pengadaan masih belum dibayarkan.
“Karena semua masih berjalan, kita beli peralatan, beli alat whole genome sequencing [WGS] kita perlu waktu. Kalau barangnya datang, kita bayar. Kita juga menyiapkan pembelian ambulans, peralatan kesehatan. Ini sudah dipesan semua,” ujarnya.
Baca juga: Exit Tol Tutup, Kendaraan Masuk Jateng Turun 48%
Ganjar juga meminta Inspektorat Jateng melakukan percepatan dalam proses administrasi. Hal itu dikarenakan pengadaan barang dan pembelanjaan anggaran harus didahului pemeriksaan Inspektorat.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jateng yang juga Plt. Sekda Jateng, Prasetyo Aribowo, mengatakan rencana pembelanjaan DAU mengalami perubahan berdasarkan perkembangan di lapangan.
“Pada awal juli angka itu kita reassesment ulang penggunananya, karena waktu itu kita tidak tahu adanya varian delta. Beberapa kita tunda, misalnya pelatihan bintek untuk promosi kesehatan. Kita fokus untuk Covid-19,” katanya.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Gubernur Ahmad Luthfi Sebut Rumah Sakit Kardiologi Emirates-Indonesia Tercanggih
- Pemprov Jateng akan Integrasikan Trans Jateng dengan Ojek Online dan Angkot
- Gubernur Ahmad Luthfi Perintahkan Bupati dan Wali Kota di Jateng Petakan Daerah Rawan Bencana
- Nilai Investasi di Jawa Tengah Tembus Rp66,13 Triliun, Serap 326.462 Tenaga Kerja
- Hadiri Acara PWI di Solo, Gubernur Ahmad Luthfi Ungkap Peran Penting Pers bagi Pemerintahannya
- Dilepas Gubernur Ahmad Luthfi, Kontingen Jateng ke Pomnas XIX Diharapkan Jadi Juara Umum
- Demo Ricuh, Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Masyarakat Jateng Jaga Kondusivitas
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.