Gunakan Mitos, Desa di Magelang Sukses Konservasi Lingkungan

Sebuah desa di Magelang yakni Desa Margoyoso memanfaatkan mitos guna menjaga kelestarian lingkungannya, di mana warga menjadi takut menebang pohon.

Gunakan Mitos, Desa di Magelang Sukses Konservasi Lingkungan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat melakukan penanaman pohon di Desa Margoyoso, Salaman, Kabupaten Magelang, Minggu (17/1/2021). (Semarangpos.com-Humas Pemprov Jateng)

Semarangpos.com, MUNGKID — Sebuah desa di Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah (Jateng) memiliki cara unik untuk menjaga kelestarian lingkungan. Selain memiliki peraturan desa (perdes), Desa Margoyoso juga menggunakan mitos sehingga masyarakat takut untuk merusak lingkungan.

Kepala Desa (Kades) Margoyoso, Adi Daya Perdana, mengatakan dahulu desanya kering kerontang. Hampir setiap tahun, warga selalu meminta bantuan air bersih untuk keperluan sehar-hari.

“Setelah itu kami galakkan konservasi lingkungan. Untuk mendukungnya, kami buat perdes yang menngatur tidak boleh ada penebangan pohon besar dan giat penanaman,” ujar Adi dalam keterangan resmi yang diterima Semarangpos.com, Minggu (17/1/2021).

Sepekan PPKM, 86 PKL di Semarang Terjaring Operasi Yustisi

Selain perdes, Adi mengaku ada mitos yang beredar di tengah masyarakat. Mitos itu terkait keangkeran pohon-pohon besar. Barangsiapa yang menebang pohon besar, akan diganggu hal-hal gaib semacam penunggu pohon.

“Dengan mistis dan peraturan des aitu, upaya kami melakukan konservasi cukup berhasil,” ujarnya.

Terbukti, di Desa Margoyoso muncul pulihan mata air dengan air yang sangat jernih. Saat ini, di Dusun Silumut sudah ada 88 mata air. Pun demikian dengan dusun lainnya yang juga ada beberapa mata air yang jumlahnya mencapai 20 titik.

“Mata air ini sekarang bisa mencukupi kebutuhan warga kami. Tak hanya itu, desa lain bahkan juga menikmati air dari mata air desa ini,” jelasnya.

Untuk meningkatkan kepedulian bersama, maka Adi Daya membentuk sebuah gerakan bernama ‘Sedulur Tunggal Banyu’. Dengan gerakan itu, maka masyarakat bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan agar mata air tetap terjaga sampai anak cucu.

“Menjaga mata air ini sama saja menjaga persaudaraan. Melalui mata air, maka kami dapat mempererat tali persaudaraan,” tuturnya.

Tanam Pohon

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, yang datang ke Desa Margoyoso, Magelang itu pun memuji langkah warga dalam melakukan konservasi lingkungan.

“Ini hebatnya pak Kades dan warga Margoyoso, mereka punya kesadaran lingkungan yang tinggi. Pak Kades ini masih muda, tapi mampu menggerakkan kekuatan yang ada di masyarakat untuk melakukan konservasi lingkungan,” katanya.

Kabar Duka! 35 Dokter di Jateng Meninggal Dunia Akibat Covid-19

Ganjar juga mengajak warga untuk terus melakukan penanaman pohon. Terlebih lagi, saat ini masih musim penghujan.

“Sebelumnya saya menanam pohon di sekitar Rawa Pening, lalu di bantaran Sungai Jragung Demak. Sekarang di Magelang. Besok kit acari lagi tempat lain. Ayo kita tanam terus, mumpung musim penghujan,” ujarnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.