Hore, Kementerian PUPR Bedah 300 Rumah Warga Demak
Kementerian PUPR melakukan program Bedah Rumah bagi 300 rumah tidak layak huni atau RTLH di 12 desa di Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Semarangpos.com, SEMARANG — Sebanyak 300 rumah tidak layak huni milik warga di 12 desa di Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng) mendapat renovasi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui program Bantuan Stimulan Permuahan Swadaya (BSPS), atau yang lebih dikenal dengan Bedah Rumah.
Program Bedah Rumah ini dilaksanakan untuk peningkatan kualitas rumah di 499 kabupaten/kota dan pembangunan baru di 151 kabupaten/kota dengan alokasi anggaran Rp4,68 triliun.
Salah satu kabupaten yang masuk dalam program tersebut adalah Demak, Jateng, dengan alokasi anggaran mencapai Rp5,25 miliar untuk 300 rumah di 12 desa.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menegaskan, program Bedah Rumah ini dilakukan dengan metode Padat Karya Tunai (PKT). Tujuannya untuk mempertahankan daya beli masyarakat dan mengurangi angka pengangguran.
Duh, Dua Desa di Jepara Kesulitan Air Bersih
“Ini merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat berpenghasilan rendah untuk menghuni rumah yang layak. Sekaligus membuka lapangan pekerjaan sebagai tukang untuk rehabilitasi rumah. Saya harap program ini dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat, dan nyaman,” kata Menteri Basuki.
Penyaluran program Bedah Rumah di Kabupaten Demak tersebar 12 Desa di Kecamatan Bonang. Yaitu, Desa Betahwalang, Desa Gebang, Desa Krajanbogo, dan Desa Morodemak. Kemudian Desa Poncoharjo, Desa Purworejo, Desa Serangan, Desa Sukodono, dan Desa Sumberejo. Lalu Desa Tridonorejo, Desa Weding, Desa Wonosari yang mendapatkan alokasi masing-masing 25 unit rumah. Dengan jumlah alokasi tersebut, Kabupaten Demak memiliki progress paling tinggi di Jateng dengan nilai persentase 98,1%.
17.450 unit
Penyaluran program Bedah Rumah di Kabupaten Demak merupakan bagian dari bedah rumah di Jateng dengan alokasi Rp305,37 miliar. Anggaran tersebut untuk bedah rumah sebanyak 17.450 unit. Pelaksanaan dilakukan tiga tahap. Tahap satu sebanyak 10.450 unit, tahap dua sebanyak 5000 unit, dan tahap 3 sebanyak 2000 unit rumah.
PLN Bedah Rumah Veteran & Janda Pejuang
Bentuk bantuan yang diberikan tidak berupa uang tunai melainkan bahan bangunan yang digunakan untuk membangun. Perincian biaya yang dikeluarkan untuk peningkatan kualitas adalah Rp15 juta untuk material bahan bangunan, dan Rp2,5 juta untuk upah tukang. Sehingga, total biaya untuk peningkatan kualitas rumah swadaya (PKRS) satu unit hunian mencapai Rp17,5 juta.
Bupati Demak, H.M. Natsir, mengatakan selalu mendukung terus seluruh program pemerintah. “Kabupaten Demak masih memiliki sejumlah permasalahan terkait RTLH. Harapannya kami terus mendapatkan program bantuan [Bedah Rumah] untuk mengatasi masalah ini, salah satunya BSPS.” ujarnya.
Salah satu penerima bantuan program Bedah Rumah, Ibu Atik Muslikah mengungkapkan, ia sangat antusias mendapatkan bantuan tersebut. “Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat. Dengan adanya bantuan ini, saya dan keluarga sepakat untuk membuat rumah kami lebih layak dan lebih bagus untuk dihuni. Agar hidup kami lebih aman, nyaman, dan damai,” ujar Atik.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Dua Talut di Taman Gajahwong Jogja Longsor
- Menikmati Sunset dan Hutan Mangrove di Pantai Istambul Demak
- Pemerintah Beri Kemudahan Kepemilikan Rumah Bagi Masyarakat
- Pembangunan Perumahan Kementerian PUPR di 2022, Apa Saja
- Covid-19 Mengganas, Pasar di Demak Tutup Setiap Minggu
- Dor! Dua Begal Asal Demak Dilumpuhkan Polisi Grobogan
- Terancam Tenggelam, Begini Pesona Desa Bedono di Demak
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.