Pembangunan Perumahan Kementerian PUPR di 2022, Apa Saja
Target prioritas bidang perumahan pada 2022, dengan membangun rumah susun, rumah khusus, rumah swadaya, rumah umum dan komersial.

Semarangpos.com, SOLO – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memiliki target prioritas bidang perumahan pada 2022, dengan membangun rumah susun, rumah khusus, rumah swadaya, rumah umum dan komersial.
“Untuk tahun 2020 pemerintah melalui Kementerian PUPR akan membangun rumah susun sebanyak 3.501 unit. Ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah [MBR], pekerja, ASN, dan mahasiswa,” kata Menteri PUPR, Basoeki Hadimoeljono yang diwakili Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, Herry Trisaputra Zuna dalam Solopos Talkshow Virual Spesial Hari Perumahan Nasional, Rabu (25/8/2021) malam.
Narasumber lainnya Project Manager Perumnas Solo & Jogja H.D. Djatmiko, Ketua Real Estate Indonesia (REI) Soloraya, Maharani. Serta Senior Manager Unit of MSC Digital Strategic and Partnership, Department MSC Digitalization Semen Indonesia Group, Taufiq Hidayat.
Baca juga: Jateng Bersiap Buka Tempat Wisata
Solopos Talkshow Virtual Spesial Hari Perumahan Nasional, “Kebijakan dan Kemudahan Miliki Rumah” dipandu moderator, Presiden Direktur Solopos Media Group (SMG), Arif Budisusilo.
Talkshow disiarkan Live Youtube SoloposTV, Instagram @koransolopos, dan Facebook Solopos.com. Didukung Prima Karya Group, Candi Elektronik, Modena.
Lebih lanjut, Herry Trisaputra menyebutkan pembangunan perumahan khusus, pemerintah di 2022 akan membangun 2.250 unit. Diperuntukan bagi masyarakat terdampak program pemerintah, bencana alam, konflik sosial. Juga untuk petugas di perbatasan, dan masyarakat berpenghasilan rendah.
Baca juga: Kemarau Basah, 24 Desa di Jateng Dilanda Kekeringan
Tantangan Pembangunan Rumah
Ada juga pembangunan rumah swadaya sebanyak 101.000 unit tersebar di 34 provinsi yang ada di Indonesia. Kemudian rumah umum dan komersial sebanyak 20.50 unit untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
Pembangunan di 2022 tersebut, lanjut Herry, merupakan bagian dari rencana strategis PUPR bidang perumahan dari 2020 -2024. Di mana untuk pembangunan rumah susun totalnya ada 51.340 unit. Kemudian perumahan umum dan komersial sebanyak 262.345 unit.
“Sedangkan untuk rumah swadaya sebanyak 813.660 unit dan rumah khusus 10.000 unit. Kendati dalam mewujudkan rencana strategis tersebut dihadapkan pada beberapa tantangan,” jelas Herry.
Baca juga: Sejumlah Daerah Mulai Gelar PTM, Ini Respons Gubernur Jateng
Tantangan tersebut meliputi harga lahan yang semakin tinggi sehingga berpengaruh pada ketersediaan dan lokasi rumah. Kemudian daya beli masyarakat yang masih rendah.
“Tantangan lainnya, keterbatasan akses masyarakat bepernghasilan rendah terhadap pembiayaan perbankan. Hal ini karena dana jangka pendek digunakan untuk pembayaran perumahan jangka panjang,” jelasnya.
Ketua Real Estate Indonesia (REI) Soloraya, Maharani pun mengakui jika akses pembiayaan perbankan menjadi salah satu kendala. Karena prosesnya yang terkadang memakan waktu lama. Hal ini tentunya perlu diperbaiki.
“Untuk itu harus ada kolaborasi antara pemerintah, perbankan dengan mempermudah persyaratab pembiayaan. Kemudian dengan developer sebagai pelaksana pembangunan. Hal ini mengingat sektor property kompleks,” kata Maharani.
Baca Juga
- Jagongan Madiun Raya: Kolaborasi Mengembangkan Peluang Ekonomi 6 Kota/Kabupaten
- Dua Talut di Taman Gajahwong Jogja Longsor
- Peran Pemerintah dan Generasi Muda Wujudkan Petani Tangguh
- Pemerintah Beri Kemudahan Kepemilikan Rumah Bagi Masyarakat
- Ada Terobosan Perumahan dari SIG, Ini Reaksi Ketua REI Soloraya
- Ini Harga Perumahan Yang Paling Diminati Masyarakat
- Kawasan Perekonomian Baru di Sragen Di Mana Saja?
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.