Inspiratif, Bisnis Tahu Bawa Pemuda Purbalingga Raih Gelar Sarjana di Unnes
Kisah inspiratif kali ini ditorehkan pemuda Purbalingga, Angih Heri Saputra, yang berhasil menyelesaikan studi di Unnes dari bisnis kuliner tahu.

Semarangpos.com, SEMARANG – Seorang pemuda asal Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah (Jateng), Anggih Heri Saputra, menorehkan kisah inspiratif. Melalui bisnis kuliner tahu, pemuda berusia 24 tahun itu mampu menyelesaikan kuliahnya di Universitas Negeri Semarang (Unnes).
Anggih bahkan mampu meraih predikat Cumlade dengan Indek Prestasi Kumulatif (IPK) 3,63. Ia pun dinyatakan lulus dari program studi Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Unnes dan menjalani wisuda, Selasa (9/3/2021).
Pemilik usaha kuliner “Tahu Kekinian” ini semula tidak bercita-cita melanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi. Ia minder karena berasal dari keluarga ekonomi rendah.
Baca juga: Bikin Kisah Inspiratif Saat Wisuda di Undip, Begini Kabar Terkini Pengemudi Gojek Leony…
Namun, motivasi guru SMA dan orang tua membuat Anggih akhirnya melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan. Ia pun mendaftar kuliah di Unnes melalui program beasiswa Bidikmisi.
“Saat itu saya sangat ingin kuliah, tapi keluarga tidak mampu membiayai. Apalagi saya anak ketiga dari 4 bersaudara dan semuanya belum ada yang pernah kuliah. Dengan kerja keras dan optimistis, saya akhirnya mendapat beasiswa Bidikmisi dan diterima jalur undangan sebagai mahasiswa Unnes,” ujar Anggih.
Selama kuliah, Anggih pun pernah mengalami masa-masa sulit. Ia sempat tidak punya uang untuk makan serta membeli kaus olahraga untuk kuliah.
Kerja Sampingan
Akhirnya, ia pun berinisiatif mencari kerja sampingan untuk mendapat uang. Akhirnya, pemuda kelahiran 24 Agustus 1997 itu pun membuka bisnis kecil-kecilan.
Ia memulai bisnis kuliner tahu pada Maret 2018. Selang tiga tahun, bisnisnya berkembang pesat. Saat ini, ia bahkan memiliki 40 gerai yang tersebar di berbagai daerah dengan jumlah karyawan mencapai 60 orang.
Baca juga: Cerita Bupati Banjarnegara Adopsi 6 Anak Terlantar
Menurut Anggih, sebagai mahasiswa dirinya tidak boleh berhenti belajar. Apalagi, sebagai mahasiswa dirinya dibekali ilmu dan karakter yang pantang menyerah.
“Tidak ada proses yang mengkhianati hasil. Sukses itu butuh perjuangan dan pengorbanan. Ada yang harus dibayar ketika berproses. Tidak semua bisa dibayar dengan uang, tapi dibayar dengan kegagalan, rugi, ditipu, bangkrut. Tapi, kita harus tetap kerja keras, optimistis, dan terus belajar,” ujar Anggih.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Semen Gresik Salurkan Perlengkapan Prokes untuk Bantu Sekolah Cegah Covid-19
- Program Social Enterprise Semen Gresik Raih Top CSV Award 2021
- Cerita Jiro Ramen, Usaha Lokal Palembang Sukses Berkembang Pesat di Tengah Pandemi
- Monopoli Jateng Gayeng Jadi Cara Perempuan Salatiga Populerkan Jateng
- Ladiid’s Cake and Cookies, Gairah Bimbel Sukoharjo yang Jadi Bisnis Kuliner
- Berdandan ala Badut, Mahasiswa UIN Walisongo Hibur Pasien Covid-19 Semarang
- Inspiratif! Ajak Warga Tetap di Rumah, Sekelompok Pemuda di Salatiga Bagikan Bibit Sayuran
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.