Jateng Dihantui Banjir Bandang seperti Jabodetabek, Waspadalah-Waspadalah!
Sejumlah daerah di Jawa Tengah (Jateng) berpotensi menghadapi bencana banjir besar atau banjir bandang seperti yang terjadi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Pemprov Jateng, Sarwa Pramana. (PMI Jateng-Nashir Jamaluddin) Semarangpos.com, SEMARANG — Bencana alam banjir besar atau banjir bandang seperti yang terjadi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) juga mengancam sejumlah daerah di Jawa Tengah (Jateng).
Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan puncak musim penghujan akan terjadi pada Januari-Februari dengan curah mencapai 500 milimeter (mm). Wilayah Sungai Pemali Juana, Bengawan Solo, dan Bogowonto, pun diwaspadai mengalami banjir bandang.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Pemprov Jateng, Sarwa Pramana, menuturkan peralatan yang dimiliki Jateng tidak akan mencukupi jika bencana terjadi secara bersamaan di beberapa wilayah. Praktis, butuh waktu cukup lama untuk pemulihan atau recovery.
Oleh karenanya, pihaknya pun meminta pemerintah daerah (pemda) untuk memanfaatkan kearifan lokal seperti menyiapkan getek atau rakit dari kayu maupun pelepah pisang. Selain itu, pemda bisa juga menyiapkan ban dalam truk yang telah dipompa sebagai pelampung saat banjir badang tiba.
“Saat terjadi banjir, itu bisa dibagikan,” ujar Sarwa, Jumat (3/1/2020).
Jika tidak memungkinkan, Sarwa pun meminta pemda untuk menyewa perahu nelayan yang tidak sedang digunakan melaut. “Jadi persiapannya mulai hari ini. Komunikasikan dengan nelayan. Begitu banjir terjadi, perahu nelayan bisa langsung disewa. Kalau mengandalkan perahu karet saja, tidak cukup pas beberapa daerah terjadi banjir,” paparnya.
Selain menyiapkan perahu pelampung, Sarwa juga meminta pemda untuk segera mengidentifikasi tempat pengungsian sementara. “Tidak mungkin menggunakan tenda sementara [untuk mengungsi]. Segera identifikasi tempat pengungsian sementara. Jangan sampai korban bencana diungsikan dengan tenda sementara,” ujar mantan Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng itu.
Sarwa menyebutkan berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, ada beberapa daerah yang berpotensi mengalami banjir besar. Daerah itu antara lain Soloraya, Pati, Purworejo, Cilacap, Demak, Kudus, dan Jepara.
“Kami juga sedang mewaspadai tanggung jebol. Teman-teman BPBD sudah mengidentifikasi. Kalau tanggul meluap, masih tidak masalah. Yang bahaya kalau tanggul jebol karena banjir bandang. Selain itu bukit yang gundul, bisa terjun bebas, banjir bah campur batu dan lumpur,” tuturnya.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Tangani Banjir di Jateng, Wagub Taj Yasin Sebut Pengerahan Tim dan Pemberian Bantuan Logistik
- Cegah Polio di Jateng, Wagub Taj Yasin Minta Skrining dan Imunisasi Ditingkatkan
- Prihatin Sedimen Tinggi, Wagub Taj Yasin Tanam Pohon Buah di Waduk Mrica Banjarnegara
- Begini Upaya Pemprov Jateng Atasi Banjir di Sejumlah Daerah
- Nilai Investasi di Jawa Tengah Tembus Rp66,13 Triliun, Serap 326.462 Tenaga Kerja
- Peringati Hari Santri Nasional 2025, Taj Yasin Serukan Pesantren Ramah Anak dan Perempuan
- Gubernur Ahmad Luthfi Minta Pengusaha Tionghoa Tumbuhkan Ekonomi Baru di Jawa Tengah
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.