Jawa Pernah Diguncang Gempa Magnitudo 8, Apakah Bakal Terulang?
Gempa dahsyat berkekuatan magnitudo 8,0 pernah mengguncang selatan Pulau Jawa dan berpotensi kembali terjadi di zona megathrust.
Semarangpos.com, SEMARANG – Selatan Pulau Jawa tercatat pernah diguncang gempa dahsyat berkekuatan lebih dari magnitudo 8 di zona megathrust. Gempa sebesar itu pun berpotensi menimbulkan tsunami yang dahsyat. Namun, akankah gempa dengan kekuatan serupa bakal terulang?
Menurut Kepala Stasiun Geofisika Kelas III Banjarnegara (BMKG Banjarnegara), Setyoajie Prayoedhie, total ada sekitar 10 gempa berkekuatan besar yang bersumber dari zona megathrust yang pernah mengguncang selatan Jawa.
“Gempa besar dengan magnitudo 7,0 dan 7,9 yang bersumber di zona megathrust selatan Jawa sudah terjadi tujuh kali, yakni tahun 1903 (M7,9), 1921 (M7,5), 1973 (M7,3), 1981 (M7,0), 1994 (M7,6), 2006 (M7,8) dan 2009 (M7,3). Sementara yang berkekuatan magnitudo 8,0 atau lebih besar sudah tiga kali, yakni 1780 (M8,5), 1859 (M8,5), dan 1943 (M8,1),” tutur pria yang akrab disapa Ajie itu kepada Semarangpos.com, Rabu (27/1/2021).
Baca juga: Awal 2021, 22 Kejadian Gempa Landa Jateng
Kendati demikian, Ajie meminta masyarakat untuk tidak khawatir. Riwayat gempa dahsyat di zona megathrust itu membuktikan bahwa gempa besar bisa terjadi kapan saja di Pulau Jawa dan daerah sekitarnya.
“Karena memang banyak sumber-sumber kegempaan yang dapat memicu gempa tektonik. Namun kapan terjadinya, hingga saat ini belum ada yang bisa memprediksi secara pasti. Jadi, masyarakat tidak perlu cemas. Yang penting selalu meningkatkan kewaspadaan dan upaya mitigasi. Insyallah mandali [aman dan terkendali],” ujar Ajie.
Ajie menambahkan di Jawa, khususnya Jawa Tengah (Jateng) memang memiliki potensi gempa. Hal itu karena di daratan Jateng saat ini terdapat 7 sesar aktif yakni Sesar Baribis-Kendeng, Ungaran 1, Ungaran 2, Pati/Lasem, Muria, Ajibarang, dan Merapi-Merbabu.
22 Gempa
Bahkan dari catatan BMKG Jateng, sepanjang Januari ini ada 22 kejadian gempa di Jateng. Dari 22 gempa itu, satu di antaranya cukup besar yakni berkekuatan magnitudo 5.
Baca juga: Jateng Kirim 15 Sukarelawan Bantu Korban Gempa Sulawesi Barat
“Gempa magnitudo 5 itu cukup dirasakan masyarakat pada 14 Januari lalu. Titik episentrumnya ada di sekitar Purwokerto. Penyebabnya Sesar Ajibarang,” ungkap Ajie.
Kendati demikian, Ajie meminta masyarakat tidak khawatir. BMKG saat ini sudah memasang peralatan Warning Receiver System (WRS) untuk mendeteksi terjadinya gempa.
“Total ada 16 lokasi yang kita pasang WRS. Alat ini akan langsung memberikan informasi begitu terjadinya gempa, maupun dampaknya. Dengan peralatan ini, BMKG bisa langsung memberikan peringatan kepada masyarakat agar segera melakukan mitigasi bencana,” tutur Ajie.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Siap-Siap, Sabtu Dini Hari Nanti Ada Gerhana Bulan Penumbra
- BMKG Banjarnegara Siapkan Peta Cuaca Jateng
- BMKG Tegaskan Potensi Longsor di Banjarnegara
- BMKG Deteksi Dini Gempa dan Tsunami di Cilacap
- BMKG Banjarnegara Sebut Ancaman Hujan Lebat Disertai Angin hingga Beberapa Hari
- BMKG Prakirakan Banjarnegara Hujan Lebat, Waspadai Bencana!
- STMKG Pasang Alat Deteksi Longsor di Banjarnegara, Masih Prototipe…
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.