Larangan Mudik, Ditlantas Polda Jateng Perketat Jalur Tikus

Ditlantas Polda Jateng tidak hanya akan melakukan pengawasan di sejumlah jalur perbatasan, tapi juga jalur tikus yang menjadi akses pemudik.

Larangan Mudik, Ditlantas Polda Jateng Perketat Jalur Tikus Dirlantas Polda Jateng, Kombes Pol. Rudy Syafirudin (kiri), saat menjawab pertanyaan wartawan di Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Jumat (22/1/2021). (Semarangpos.com-Bidhumas Polda Jateng)

Semarangpos.com, SEMARANG – Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Tengah (Jateng) tidak hanya akan memperketat pengawasan di jalur perbatasan saat masa pengetatan larangan mudik Lebaran 2021. Pengawasan juga akan diperketat di sejumlah jalur alternatif atau jalur tikus di wilayah perbatasan Jateng.

Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jateng, Kombes Pol. Rudi Syafirudin, mengatakan total ada 14 titik pos penyekatan yang didirikan di jalur perbatasan antarprovinsi. Selain itu, pihaknya juga mendirikan 132 pos pengamanan di berbagai daerah di Jateng selama masa Operasi Ketupat Candi 2021.

“14 titik penyekatan ini sudah mulai sejak 22 April, tapi mulai masif per hari ini. Kalau 132 pospam akan fokus melakukan operasi yustisi dalam kota untuk warga lokal, misal ada kerumunan dan lain-lain. Akan kami lakukan penindakan kalau ada yang dicurigai,” ujar Dirlantas seusai mengikuti Apel Kebangsaan di Mapolda Jateng, Jumat (30/4/2021).

Baca juga: Polda Jateng Antisipasi Travel Gelap saat Larangan Mudik

Rudy mengungkapkan pihaknya tidak hanya melakukan pengetatan di jalur perbatasan untuk menghalau pemudik, tetapi juga di jalur tikus yang bisa digunakan pemudik masuk ke wilayah Jateng.

“Jalan tikus paling banyak di perbatasan Karanganyar, Cilacap, Brebes, Blora. Jalan tikus yang paling  banyak kita perkuat semua. Untuk jalur tikus sudah disampaikan ke polsek, polres untuk betul-betul antisipasi jangan sampai kita kuat di jalur utama tapi  jebol di jalan tikus,” tegasnya.

Pelabuhan

Pihaknya juga melakukan koordinasi dengan Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) untuk menghadapi pemudik yang menggunakan perahu atau kapal kecil.

Meski pun pelabuhan dipastikan ditutup selama masa pelarangan mudik pada 6-17 Mei 2021.

“Banyak sekarang yang berpikiran bagaimana kalau menyewa perahu. Kita sekarang sedang membuat pola bagaimana mengamankan itu pelabuhan, kita perketat jangan sampai mereka pakai perahu otok-otok datang dengan 100 orang,” ujar Rudi.

Rudi pun berharap pengawasan yang ketat ini akan membuat warga yang bersikeras mudik untuk mengurungkan niatnya.

Baca jugaJelang May Day, Buruh Temui Kapoda Jateng, Ini Permintaannya…

Hal ini dilakukan sebagai upaya mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19, khususnya di wilayah Jateng.

“Kita akan koordinasi dengan Kesyahbandaran. Polair juga akan memperkuat pengawasannya. Jadi semua bergerak sekarang, enggak boleh diam,” tutur Rudi.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.