Limbah Plastik di Purwokerto Jadi Pohon Natal
Guru dan siswa SD Karitas Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah bersama-sama memanfaatkan plastik limbah untuk pembuatan pohon Natal.
Semarangpos.com, PURWOKERTO – Tak biasa kreativitas pelajar Sekolah Dasar Karitas, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Mereka membuat sebuah pohon Natal dari limbah plastik guna merayakan Hari Natal 2019.
Berdasarkan pengamatan Kantor Berita Antara di halaman SD Karitas, Purwokerto, Selasa (17/12/2019), sejumlah siswa dibantu guru berupaya menyelesaikan pembuatan pohon Natal yang memiliki ketinggian 8,6 m dan diameter 4 m itu.
Limbah plastik yang digunakan untuk membuat pohon Natal itu di antaranya bekas bungkus mi instan, bekas pembungkus jajanan, plastik bekas bungkus, dan bekas bungkus kopi. Salah seorang siswa Kelas VI SD Karitas, Brandon, mengaku senang dilibatkan dalam pembuatan pohon Natal limbah plastik tersebut.
“Plastik-plastik yang merusak lingkungan ini bisa dimanfaatkan dengan dijadikan sebagai kerajinan, jadi pohon Natal, atau dijadikan ekobrik. Aku di rumah juga bikin ekobrik, bikin bangku,” katanya.
Kepala SD Karitas Purwokerto Maryatun mengatakan pohon Natal dari limbah plastik itu mulai dibuat sepekan lalu dan dianggap selesai Selasa itu. “Sebenarnya bisa selesai kemarin, tapi karena hujan, dilanjutkan hari ini,” katanya.
Menurut dia, pembuatan pohon Natal dari limbah plastik itu sebagai upaya untuk mendidik siswa agar peduli terhadap lingkungan. Ia mengatakan dalam ajaran agama Katolik, ada Misa Masa Advent yang mengajarkan upaya untuk menyelamatkan Bumi.
“Pada Masa Adven kedua ini, kami coba mengajak anak-anak tentang bagaimana menyelamatkan Bumi ini dari limbah plastik,” katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan dalam pembuatan pohon Natal tersebut, pihaknya bekerja sama dengan orang tua siswa SD Karitas maupun TK Karitas untuk mengumpul plastik bekas bungkus kopi, bekas bungkus sabun, dan sebagainya selama lebih kurang tiga pekan.
Setelah pohon Natal dibongkar pasca-Natal, kata dia, limbah plastik tersebut akan dijadikan ekobrik berupa bangku, sedangkan kerangka bambunya akan digunakan untuk membuat green house. “Kami akan mengajari anak-anak mengenai cara bercocok tanam sayur-sayuran. Nanti setelah tanaman itu tumbuh, Komite Sekolah akan memasak sayurannya untuk diberikan kepada anak-anak,” katanya.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Pembangunan Masjid Agung Purwokerto Rancangan Ridwan Kamil Resmi Dimulai
- Duh, Belajar Online saat Pandemi Covid-19, Siswa di Banyumas Malah Nge-game
- Pasar Terbesar di Purwokerto Dilanda Kebakaran, Kios Sembako Ludes
- Candi Baru Ditemukan di Dieng, BPCB Jateng Segera Ekskavasi
- Di Purwokerto, Gubernur Ingin Hapus Sistem Rujukan BPJS di Jateng
- Penumpang Pesawat di Semarang Susut 18% saat Libur Akhir Tahun
- Gara-Gara Akun Penyedia Olahan Babi, Grab Digugat Pemilik Kedai Kopi
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.