Masih PPKM Darurat, Disnakkeswan Jateng Minta Penyembelihan Hewan Kurban di RPH

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jateng meminta penyelenggara kurban melakukan penyembelihan hewan kurban di RPH.

Masih PPKM Darurat, Disnakkeswan Jateng Minta Penyembelihan Hewan Kurban di RPH Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jateng, Lalu M. Syafriadi. (Semarangpos.com-Dok. Humas Pemprov Jateng)

Semarangpos.com, SEMARANG – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jawa Tengah (Jateng) mengingatkan panitia Iduladha untuk memperhatikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 saat melakukan penyembelihan hewan kurban.

Penyembelihan hewan kurban juga diutamakann dilakukan di rumah pemotongan hewan (RPH) guna mengurangi potensi kerumunan.

Hari Raya Iduladha tahun ini juga bersinggungan dengan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada 20 Juli nanti.

Baca juga: Gubernur Ganjar Sarankan Sembelih Hewan Kurban di RPH

Meski pun dalam aturan terbaru tentang PPKM Darurat, tempat ibadah sudah boleh dibuka, masyarakat tetap dilarang berkerumunan tak terkecuali untuk menyaksikan penyembelihan hewan kurban saat Iduladha nanti.

Kepala Disnakkeswan Jateng, Lalu Muhammad Syafriadi, mengatakan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan telah mengeluarkan maklumat terkait pemotongan hewan kurban di tengah pandemi. Pada Surat Edaran nomor 8017/SE/PK.320/F/06/2021 itu, dijelaskan mengenai upaya pencegahan penularan Covid-19 saat penyembelihan hewan kurban.

“Untuk pelaksanaan pemotongan hewan kurban diutamakan di RPH [rumah pemotongan hewan]. Bila RPH tidak memenuhi jumlahnya, bisa dilakukan di masjid atau tempat yang dipilih panitia. Itu pun harus menerapkan prokes,” ujar Lalu, Senin (12/7/2021).

Kerumunan

Lalu menjelaskan jika pemotongan hewan kurban tidak dilakukan di RPH, panitia wajib meminimalisasi kerumunan. Selain itu, panitia juga wajib mengenakan masker dan pelindung mata, serta menggunakan pembersih tangan sesering mungkin.

Selain itu, jarak antarpanitia satu dengan lainnya juga harus diberi sela minimal satu meter. “Saya mohon kepada panitia untuk pelaksanaan jangan libatkan banyak orang. Daging kurban juga diserahkan ke rumah-rumah, tidak dibagikan secara bergerombol di satu tempat,” tutur Lalu.

Baca juga: UIN Walisongo Sumbang Hewan Kurban ke Boven Digul

Lalu menambahkan saat ini pihaknya terus melakukan pemantauan dan pengecekan kesehatan hewan kurban yang ada dii Jateng.

“Kita bersama Persatuan Dokter Hewan Indonesia [PDHI] bergerak ke tempat pemotongan untuk melakukan pemeriksaan antemorfem dan postmortem hewan. Apakah hewan yang disembelih layak? Kalau layak nanti dicek apakah ada cacing hati atau fascioliasis. Kalau ada, seluruh jeroan akan disita dan dimusnahkan supaya tidak menular ke yang mengonsumsi,” terangnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.