Pemberdayaan Masyarakat, Semen Gresik dan Dinas ESDM Jateng Optimalkan Pembuatan Bata Interlock

PT Semen Gresik (PTSG) dan Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menjalin sinergi dalam upaya optimalisasi pembuatan bata interlock atau bata lego untuk pemberdayaan masyarakat di Desa Mrisi, Kabupaten Grobogan, baru-baru ini.

Pemberdayaan Masyarakat, Semen Gresik dan Dinas ESDM Jateng Optimalkan Pembuatan Bata Interlock Salah satu peserta pelatihan menunjukkan Bata Interlock yang telah berhasil dicetak sempurna. (Istimewa)

Semarangpos.com, REMBANG – PT Semen Gresik (PTSG) dan Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menjalin sinergi dalam upaya optimalisasi pembuatan bata interlock atau bata lego untuk pemberdayaan masyarakat di Desa Mrisi, Kabupaten Grobogan, baru-baru ini. Bentuk dukungan PTSG berupa pengiriman praktisi untuk memberikan pelatihan produksi bata interlock.

Pembekalan pembuatan bata interlock yang diikuti oleh puluhan peserta ini sebagai bentuk sinergi guna mendorong kemandirian ekonomi desa dan menekan angka kemiskinan masyarakat yang tinggal di sekitar area pertambangan batu kapur.

Kepala Dinas ESDM Jateng Sujarwanto Dwiatmoko melalui Kepala Cabang Dinas ESDM Wilayah Kendeng Selatan Teguh Yudi Pristiyanto menandaskan, bata interlock yang berasal dari limbah batu kapur, memiliki peluang dan potensi ekonomis yang dapat dimanfaatkan masyarakat.

Baca Juga: Waduh! Lahan TPA di Kudus Habis, Begini Langkah Dinas PKPLH

Selepas pelatihan, para peserta dan narasumber dari Semen Gresik berdiskusi terkait potensi Bata Interlock bagi perekonomian masyarakat. (Istimewa)

Selepas pelatihan, para peserta dan narasumber dari Semen Gresik berdiskusi terkait potensi Bata Interlock bagi perekonomian masyarakat. (Istimewa)

Menurutnya, pelibatan Semen Gresik sebagai tenaga pemateri dalam inovasi dan teknologi pembuatan bata interlock ini, diharapkan memberikan dampak luas, salah satunya memberikan nilai ekonomi dan sosial untuk kesejahteraan masyarakat. Lanjut Sujarwanto, ada tiga hal strategis yang disinergikan bersama PTSG, yaitu mengelola bahan tambang yang baik, menjaga lingkungan dengan baik, dan harus bisa memakmurkan warga di sekitar lokasi tambang.

Kepala Unit Komunikasi dan CSR PTSG Dharma Sunyata menegaskan, pihaknya akan berpartipasi aktif mendukung program Pemerintah dalam menggerakan roda dunia usaha masyarakat demi percepatan pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi.

“Semen Gresik hadir dan berkomitmen memberikan pendampingan kepada peserta pelatihan dalam menghasilkan produk bata interlock yang mengacu standar nasional. Tujuannya agar produk yang nantinya dijual dapat berkualitas unggul dan laku di pasaran,” kata Dharma dalam siaran persnya, Rabu (17/11/2021) dalam rilis yang diterima Semarangpos.com.

Baca Juga: Jangan Dipendam, Ini Tiga Cara Positif untuk Meluapkan Perasaan

Dharma juga menjelaskan, bata interlock memiliki banyak keunggulan karena bata ini mirip dengan lego (permainan bongkah plastik) sehingga ada bagian yang saling mengunci dan menguatkan sehingga bangunan menjadi kokoh. Namun sayang, ketersediaan smart material ini masih sangat terbatas.

Harapannya, kata Dharma, pelatihan dari tenaga ahli berpengalaman PSTG dapat memberikan peningkatan SDM di bidang pembuatan bata interlock dan membuka peluang bagi pelaku usaha produk ini untuk memperluas pasar.

“Selain itu, keuntungan lainnya adalah biaya produksi bata interlock juga lebih ekonomis dari bata yang terbuat dari tanah liat. Lalu hemat material, tahan gempa, serta ramah lingkungan karena tidak memerlukan proses pembakaran,” ujarnya.

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.