Pemkot Solo Bakal Isolasi Pemudik, Ganjar Minta Buatkan Call Center
Pemerintah Kota atau Pemkot Solo berencana melakukan isolasi atau mengkarantina pemudik atau pendatang dari luar kota mulai 15 Desember nanti.
Semarangpos.com, SEMARANG — Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, meminta Pemkot Solo membuat call center terkait rencana melakukan isolasi 14 hari kepada pemudik atau warga yang datang dari luar kota.
Call center, menurut Ganjar, sangat penting agar masyarakat bisa melakukan komunikasi dengan kebijakan tersebut.
“Pak Wali Kota Solo [F.X. Hadi Rudyatmo] sudah bicara pada saya. Sebenarnya dia ingin membuat equal treathment, jadi perlakuan yang sama. Dan kondisi Covid-19 di Jateng ini perlu pengendalian serius. Saya kira, ide pak Wali mengkarantina mereka yang datang dari luar kota itu baik,” ujar Ganjar di kantornya, Kamis (10/12/2020).
Bupati Cilacap Positif Covid-19, Sehari Sebelumnya Ketemu Doni Monardo
Masyarakat yang ingin masuk ke Solo lanjut Ganjar diminta melakukan komunikasi. Disinilah lanjut dia, pentingnya call center sebagai tempat komunikasi dan menerima laporan dari masyarakat agar semua berjalan lancar.
“Sehingga ada cara berkomunikasi. Dalam hal-hal tertentu seperti mungkin kondisi darurat dan sebagainya, bisa dikendalikan,” ucapnya.
Soloraya, lanjut Ganjar memang perlu dikendalikan. Mengingat, daerah itu masih tinggi persebaran Covid-19. Meski begitu, Ganjar meminta agar kebijakan karantina atau isolasi bagi pemudik atau setiap pendatang dikomunikasikan dengan masyarakat.
“Menurut saya itu cara yang baik, sehingga orang tidak keluar masuk dan tidak terkontrol. Apalagi, mereka yang tidak pernah tahu kondisinya. Masyarakat tidak perlu berpikir negatif, karena pak Wali Kota ingin betul-betul memberikan perlindungan pada warganyan” tegasnya.
Penutupan Jalan
Ganjar juga mendukung rencana Pemkot Semarang melakukan penutupan di sejumlah ruas jalan utama. Meski pun rencana itu urung dilakukan akhir pekan ini karena sejumlah pertimbangan.
Menurut Ganjar, penutupan jalan itu penting untuk mengurangi potensi kerumunan.
“Sensitivitas kepala daerah menjadi penting. Ketika ini masih tinggi Covid-19, maka segera dilakukan tindakan untuk mengurangi potensi kerumunan. Apakah menutup jalan, memberlakukan jam malam serta patroli yang diketatkan. Saya kira itu baik.”
Sabtu Ini Asrama Haji Donohudan Bisa Tampung Pasien Covid-19, Tapi Khusus OTG
Ganjar juga meminta daerah-daerah lain di Jateng untuk melakukan pengetatan. Kontrol terhadap potensi-potensi kerumunan harus diperketat agar masyarakat sadar bahwa kondisi saat ini belum baik.
Akan tetapi, Ganjar meminta tidak semua kegiatan masyarakat dilarang. Misalnya acara pernikahan, boleh dilaksanakan asal tertib dan jumlahnya terbatas.
“Lebih baik resepsi ditunda dulu, yang penting akadnya dilaksanakan. Sama juga dengan perayaan hari besar agama, boleh dilaksanakan dengan jumlah terbatas,” tutur Ganjar.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Kasus Korupsi Bank Jateng, Gubernur Diminta Bertindak
- Ganjar dan Gibran Meriahkan Peluncuran PeSONas 2022 di Manahan
- Pilpres 2024, Ganjar Disebut Berpotensi Lompat Parpol
- Ganjar Dikasih Kaos Banteng-Celeng di Solo, Perlambang Apa?
- Kasus Covid-19 Muncul Di Empat SD Kota Solo, PTM Dihentikan Hingga Sebulan
- Benarkah Konflik Banteng-Celeng Soal Capres PDIP Setingan?
- Ketua DPC PDIP Solo Sebut Ganjaran dan Ganjar Pranowo, Apa Maksudnya
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.