RT Zona Merah di Jateng Jadi 7.000, Ganjar: Harus Lockdown
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, memerintahkan kepala daerah di wilayahnya untuk melakukan lockdown terhadap wilayah RT yang masuk zona merah Covid-19.

Semarangpos.com, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, meminta seluruh bupati dan wali kota di wilayahnya untuk melakukan lockdown terhadap rukun tetangga (RT) yang masuk kategori risiko tinggi persebaran Covid-19 atau zona merah.
Hal ini dikarenakan jumlah RT yang masuk kategori zona merah Covid-19 di Jateng terus mengalami penambahan cukup signifikan. Jika pada Sabtu (26/6/2021) hanya berjumlah 5.000 RT, kini atau per Senin (28/6/2021) menjadi 7.000 RT.
“Kalau kemari nada 5.700 RT yang masuk zona merah, hari ini sudah lebih 7.000. Maka saya minta harus lockdown. Harus sekarang, kalau kemarin enggak, maka sekarang harus,” ujar Ganjar seusai rapat penanganan Covid-19 dengan Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono, secara daring di kantornya, Senin siang.
Baca juga: Zona Merah, 5.000 RT di Jateng Diminta Lockdown
Ganjar menilai dengan lockdown tingkat RT itu, maka penanganan kasus Covid-19 di Jateng bisa dikendalikan. TNI/Polri lanjut Ganjar sudah siap untuk melakukan pengamanan.
“Nanti pengamanan dari Babinsa/Bhabinkamtibmas. Sudah kami komunikasikan,” ucapnya.
Ganjar menjelaskan, kasus Covid-19 di Jateng kian meningkat dari pekan sebelumnya. Saat ini tercatat ada 25 kabupaten/kota di Jateng yang masuk kategori zona merah Covid-19 atau naik dua kali lipat dibanding pekan sebelumnya yang berjumlah 13 daerah.
“Maka saya akan kirimkan instruksi khusus. Kalau kemarin kan hanya surat edaran, sekarang saya keluarkan perintah, instruksi. Mudah-mudahan nanti malam instruksinya sudah jadi dan langsung saya bagikan,” jelasnya.
Keseragaman
Ada beberapa poin dari instruksi Ganjar kepada bupati dan wali kota. Selain lockdown seluruh RT yang masuk zona merah, Ganjar juga meminta adanya keseragaman dalam penanganan Covid-19 antarwilayah di Jateng.
“Kalau kemarin saya melihat ada yang beda-beda. Maka sekarang harus diseragamkan. Misalnya kalau ada satu daerah yang effort-nya bagus terkait penambahan tempat tidur di rumah sakit atau isolasi terpusat, daerah lainnya juga harus ikut. Sebab kalau tidak, maka rakyat akan cari fasilitas-fasilitas bagus di daerah tetangga,” ucapnya.
Baca juga: Gubernur Jateng: Baru Kudus yang Terpapar Varian Delta
Masing-masing kepala daerah, lanjut Ganjar diminta memiliki tanggung jawab pada rakyatnya. Kalau itu dilakukan, maka sinergitas akan bisa berjalan.
Tak hanya itu, Ganjar juga meminta kegiatan yang menimbulkan keramaian semuanya ditunda. Bahkan, bupati dan wali kota diminta tak segan untuk melarang semua kegiatan yang berpotensi dihadiri banyak orang.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Dilepas Gubernur Ahmad Luthfi, Kontingen Jateng ke Pomnas XIX Diharapkan Jadi Juara Umum
- Demo Ricuh, Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Masyarakat Jateng Jaga Kondusivitas
- Di Polines, Ahmad Luthfi Pacu Motivasi Ribuan Mahasiswa Baru
- Ahmad Luthfi dan Taj Yasin bakal Bangun Jalan-Jembatan-SLB Desa Babalan Demak
- Motoran Semarang-Demak, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Salurkan Bansos Warga Terdampak Rob
- Peringati HUT ke-80 Jateng, Ahmad Luthfi Beberkan Capaian Positif Pembangunan
- Pomnas 2025 Bakal Digelar di Jawa Tengah, Ungkit Prestasi dan Ekonomi
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.